Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mata Najwa - TKN Soroti Ekspresi Sandiaga Uno saat Deklarasi Kemenangan hingga Tantang BPN Buka Data

Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto soroti ekspresi Sandiaga Uno saat dampingi Prabowo deklarasi kemenangan dalam Pilpres 2019 dan tantang BPN buka data.

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Mata Najwa - TKN Soroti Ekspresi Sandiaga Uno saat Deklarasi Kemenangan hingga Tantang BPN Buka Data
Dennis Destryawan
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto soroti ekspresi Sandiaga Uno saat dampingi Prabowo deklarasi kemenangan dalam Pilpres 2019 dan tantang BPN buka data. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam talk show Mata Najwa Trans 7, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Hasto Kristiyanto soroti ekspresi Sandiaga Uno saat dampingi Prabowo Subianto deklarasikan kemenangan dalam Pilpres 2019.

Tak hanya itu, ia juga menantang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi untuk membuka data hasil penghitungan suara pada Pilpres 2019 yang menjadi dasar Prabowo-Sandi melakukan deklarasi kemenangan.

Hasto Kristiyanto menegaskan dirinya tidak sepakat dengan istilah politik "genting" yang digunakan oleh Kubu Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno. 

Menurut dia, istilah itu tidak pas jika disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pasca pemungutan suara 17 April 2019.

Baca: Hasto: Tidak Lama Lagi Jokowi-Prabowo Bertemu

Baca: Ditantang Buka Data Real Count Kubu Prabowo oleh Hasto Kristiyanto, BPN: Kami Sedang Berjuang!

"Restoran padang tetap laris, mie aceh tetap laris. Jadi gak ada tu situasi genting secara politik," ungkapnya dalam program Mata Najwa bertema Usai Pemilu di Trans7 Rabu (24/04/2019) malam.

Namun, jika dibilang ada ketegangan dan segala macam setelah hasil quick count atau hitung cepat lembaga survei, Hasto Kristiyanto mengamini.

"Iya. Tapi kalau kita lihat ekspresi Pak Sandi (Sandiaga Uno_red) kan mencerminkan bahasa yang sebenarnya. Deklarasi boleh jadi 3 kali, 5 kali sekalipun. Tapi, Pak Sandi kan tidak mengekspresikan sebuah rasa keyakinan kegembiraan," terang dia.

Berita Rekomendasi

Hasto Kristiyanto menilai deklarasi Prabowo sebagai upaya menjaga militansi dari anggotanya. Hal itu penting bagi seluruh partai politik menjelang Pemilu 2024 mendatang. 

"Sehingga mereka jaga mililitansinya," kata dia.

Namun, pihaknya menyoroti klaim kemenangan Prabowo-Sandi yang berubah-ubah prosentasenya mulai dari 62 persen lalu menjadi 54 persen. 

Baca: Jokowi, Zulkifli Hasan, Surya Paloh, dan Hasto Bertukar Pengalaman Soal Kampanye yang Melelahkan

Baca: Hasto : Pemilu Itu Merebut Kepercayaan Rakyat, Bukan Banyak-Banyakan Karangan Bunga

Tim Kampanye Nasional (TKN), kata dia, mengajak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga untuk buka-bukaan data agar rakyat Indonesia mendapat informasi benar yang bisa dipertanggungjawabkan. 

"Kami mengajak BPN untuk bersama-sama membuka data," tantangnya.

Hal itu bukan tanpa sebab, menurut dia partai sekelas PDIP saja untuk mengkalim data yang masuk mencapai 40-60 persen pada saat itu tidaklah mudah. 

Walaupun, PDIP memiliki jejaring komputer sebanyak 150 ribu secara nasional.

PDIP mempunyai kamar hitung di setiap provinsi. Rata-rata perangkat komputer untuk tingkat provinsi sebanyak 75-100 komputer.

Sementara itu, pada tingkat kabupaten/kota, ada sekitar 40-75 unit komputer.

Baca: Hasto Kristiyanto Ungkap Rahasia di Balik Unggulnya PDIP dalam Pemilu Legislatif

Baca: Hasto Sebut Keunggulan Jokowi-Maruf Sebagai Bukti Rakyat Tidak Termakan Hoaks

"Sampai hari ini (24/04/2019) sore, kami baru mencapai 27 persen (data masuk_red). Dengan tingkat perolehan 58 persen untuk Pak Jokowi dan Pak Maruf Amin. Pak Prabowo dan Pak Sandiaga 42 persen," jelas Hasto Krisyanto

"Itu dengan seluruh infrastruktur yang kami bangun. Maka, kami ajak BPN, mari terbuka aja. Diaudit saja, pengamat politik datang untuk melihat apakah C1 benar, apakah sistemnya benar. Itu yang kami harapkan untuk dibuka di publik," tukasnya. 

Berikut cuplikan video klarifikasi dari Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Hasto Kristiyanto dalam program Mata Najwa bertema Usai Pemilu di Trans7 Rabu (24/04/2019) malam :

BPN Catat dan Lengkapi Bukti Kecurangan

Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan memastikan pihaknya akan mencatatkan dan melengkapi seluruh bukti kecurangan yang selama ini diungkapkan.

"Bukti itu nanti kami catatkan dan lengkapi dan kami smpaikan pada KPU dan Bawaslu," ujar Ferry saat ditemui di kantor BPN, Jalan Kertanegara nomor 6, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2019).

Menurut Ferry, tuduhan BPN terkait adanyanya kecurangan didasarkan pada bukti-bukti formulir C1.

Baca: Hasto: Siapa yang Terpilih, Mereka adalah Presiden dari Negara RI, Bukan dari Parpol Tertentu

Baca: Hasto Janjikan Kampanye Akbar Jokowi di GBK Akan Tampilkan Kemajemukan

Penelusuran dugaan kecurangan dilakukan sejak di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) dan PPK (Panitia Pemilu di tingkat Kecamatan).

"Kami tidak akan membual karena seluruh prosesnya berbasis C1. Penelusuran bentuk kecurangan mulai dari tingkat TPS lalu PPK," kata Ferry.

Selain itu ia juga meminta agar pihak TKN tidak perlu risau dengan tuduhan kecurangan pemilu dari pihak BPN.

"Kenapa TKN yang risau, kan seharusnya KPU. TKN kan sama dengan BPN, bukan penyelenggara pemilu. Lalu kenapa risau?" ucapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), Ace Hasan Syadzily, meminta BPN membuktikan dan melaporkan segala bentuk kecurangan Pemilu ke Bawaslu.

Ace menilai, seharusnya BPN tak hanya menyatakan adanya dugaan pemilu kepada publik.

"Kalau ditemukan kecurangan, ya penyimpangan maka laporkan saja di mana letak penyimpangan itu. Jangan koar-koar saja tapi harus dilaporkan kepada pihak Bawaslu," ujar Ace saat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2019) seperti dikutip dari Kompas.com. (*)

(TribunPontianak.co.id/Rizky Prabowo Rahino)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Mata Najwa Trans7 : TKN Jokowi-Maruf Amin Tantang BPN Prabowo-Sandiaga Buka-Bukaan Data Klaim Menang.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas