Amnesty Internasional Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo Tak Cukup Hentikan Gejolak Politik
Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid menilai, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo tak cukup untuk hentikan gejolak politik
Editor: Whiesa Daniswara
Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid menilai, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo tidak cukup untuk hentikan gejolak politik.
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid menilai, pertemuan antara calon presiden 01 Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden 02 Prabowo Subianto tidak cukup untuk menghentikan gejolak politik yang ada sekarang ini.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut seperti disampaikan Usman Hamid saat menjadi narasumber di program Rosi KompasTV, Kamis (30/5/2019) malam.
"Saya kira gejolak politik yang ada sekarang ini tidak cukup dijawab dengan pertemuan antara dua tokoh ini," kata Usman Hamid.
Baca: Nurul Arifin: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Jadi Sinyal Positif Rekonsiliasi Setelah Pilpres
Baca: Untuk Meredam Polarisasi Keadaan Bangsa, Moeldoko Minta Jokowi dan Prabowo Segera Bertemu
Ia menilai, meski demikian, pertemuan tersebut dapat meredakan konflik yang terjadi antar elite dari masing-masing kubu.
"Tetapi dua tokoh ini bila bertemu bisa meredakan konflik di antara para elite," ungkap dia.
"Jadi, di dalam intra elitenya ini yang bisa direda dari pertemuan dua tokoh ini," sambung Usman Hamid.
Usman Hamid memaparkan, potret gejolak ketegangan yang terjadi sekarang ini bukan hanya dikarenakan konflik antar elite.
Baca: Rekonsiliasi Politik Tidak Harus Menunggu Jokowi dan Prabowo Bertemu
Baca: PSI : Jokowi dan Prabowo Harus Salaman, Cipaka-Cipiki Agar Suasana Politik Dingin
"Tapi juga ada masyarakat yang terkena dampak dari eskalasi pembelahan politik ini," tegas Usman Hamid.
"Ada yang mengalami kekerasan, ada yang mengalami semacam bahkan kematian misalnya, ini yang juga harus dipikirkan menurut saya," imbuh dia.
Usman Hamid lantas memaparkan, ada dua cara untuk menyelesaikan konflik politik yang terjadi.
"Dari setiap peristiwa kerusuhan di berbagai penggalan sejarah di berbagai negara, selalu memerlukan dua cara penyelesaian," kata Usman Hamid.
Baca: SBY Berharap Jokowi dan Prabowo Segera Bertemu
Baca: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Perlu untuk Menenangkan Situasi
"Di tingkat atas, elite, harus ada peredaan, dengan cara menyelesaikan konflik antar elite. Di tingkat bawah itu harus ada jawaban keadilan terhadap mereka yang merasakan seperti tadi."
"Tapi ke depan secara perlahan para elite, para tokoh komponen bangsa itu harus kembali memberikan semacam pemahaman, pencerahan kepada masyarakat untuk tidak lagi menggunakan politik identitas yang negatif."
"Yang menyebarluaskan pandangan-pandangan yang membelah hanya karena perbedaan ras, etnis, agama, lalu dicampurkan dengan ketimpangan ekonomi."
"Itu hal-hal yang menurut saya akhirnya membuat masyarakat kita terbelah saat ini," papar dia.
Baca: Moeldoko Beberkan Fakta Aksi 22 Mei: Sebut Setingan hingga Rencana Pertemuan Jokowi dan Prabowo
Baca: Menilik Kekuatan Tim Hukum Jokowi dan Prabowo Menurut Pakar, Siapa yang Akan Menang di MK ?
Simak videonya mulai menit ke 12.50:
(TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Usman Hamid: Gejolak Politik yang Ada Tak Cukup Dijawab dengan Pertemuan Antara Jokowi dan Prabowo