Pebalap Kepulauan Riau Angkat Kaki dari Pekanbaru
Kondisi aspal yang baru dan basah olah hujan menyebabkan beberapa pebalap di kelas 110 cc dan 125 cc
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Tribunnews Batam, Iman Suryanto
TRIBUNNEWS.COM, BANGKINANG - Kondisi aspal yang baru dan basah olah hujan menyebabkan beberapa pebalap di kelas 110 cc dan 125 cc di Cabang Olahraga (Cabor) Motor mengalami tabrakan karambol di Pekan Olahraga NAsional (PON) XVIII Riau 2012. Salah satunya pebalap dari kontingen Kepri.
Menurut Muhaimin, Pelatih balap motor dari Kontingen Kepri sekaligus Sekretaris IMI Kepri saat dijumpai Tribun, Rabu (12/9/2012) mengungkapkan, kejadian tersebut bermula dari dilakukannya star untuk kelas 110 cc sesaat setelah hujan rintik-rintik turun dan membasahi arena perlombaan.
DiLap (putaran,red) pertama tidak ada masalah berarti bagi semua atlet untuk meleset kencang memutari arena. Namun pada lap kedua, menjelang tikungan tajam, tiba-tiba saja pebalap dari Jawa BArat(Jabar)yang saat itu berada di posisi terdepan melakukan pengereman mendadak, sementar jarak diantara Jabar dan pebalap lainnya sangat lah dekat. Sehingga tabrakan beruntun (karambol) tidak bisa dihindari.
"karena Dia mengerem mendadak, ada sekitar 5-7 pebalap dibelakangnya langsung bertabrakan beruntun dan menyebabkan dua dari pebalap mengalami patah tangan," ungkap Muhaimin. Dan hal yang sama juga dialami pebalap lainnya yang turun di kelas 125 cc yang mengalami hal yang sama.
Walhasil akibat hal tersebut membuat Motor dari Kepri tidak bisa mendulang medali setelah 3 pebalapnya tidak bisa mencapai 3 besar. "begitu jatuh pebalap kita langsung bangun dan mencoba starter kendaraannya. Namun karena ketinggalan 30 detik dengan pebalap sehingga akan sangat sulit untuk mengejar ketinggalan," jelasnya.
Akibat peristiwa tersebut, Muhaimin sangat menyesalkan hal tersebut terjadi mengingat kondisi cuaca tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan ban yang akan digunakan dalam pertandingan. Dimana panitia PON hanya memperbolehkan penggunaan ban jenis Crosa, sedangkan rata-rata kontingen hanya menggunakan ban jenis FDR.
"saya sesalkan kenapa dari PB PON dan IMI tidak menjelaskan maupun mengumumkan penggunaan jenis ban kepada seluruh kontingen, mengingat hal tersbeut sangat berpengaruh. Terlebih lagi kondisinya saat itu sirkuit dalam keadaan basah setelah hujan," sesalnya.
Kedepan Ia hanya berharap pelaksaan PON agar bisa lebih profesional lagi, sehingga tidak merugikan peserta.
Sebagaimana diketahui Cabang olahraga Balap Motor Provinsi Kepri bertekad bisa merebut 1 medali perak PON. DAn target tersebut kiranya tidak terlalu muluk-muluk mengingat cabang olahraga bermotor hanya memperebutkan empat medali emas di PON nanti. Serta daerah yang ikut ambil bagian mayoritas merupakan daerah yang sudah tercatat sebagai pendulang emas setiap ajang PON.
Dari empat kelas yang dipertandingkan, pihaknya menurunkan 3 atlet terbaik asal Kepri yakni Dedi Saputra, Rendi Rigama dan Murnoto luntuk menjajaki kelas perorangan 110cc. Mengingat pada pra Pon terdahulu kelas 125 cc gagal lolos.