Banyak Investor ‘Wait and See’, Bisnis Properti Pasca-Pemilu Diprediksi akan Melonjak
Banyak investor dari semua sektor yang sudah menunggu momentum setelah ‘wait and see’ sekian lama.
Editor: Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju ekonomi Indonesia pasca-pemilu diprediksi akan melonjak.
Banyak investor dari semua sektor yang sudah menunggu momentum setelah ‘wait and see’ sekian lama.
Mulai dari pandemi Covid-19 hingga pemulihan ekonomi di Indonesia yang sempat tertahan karena adanya kontestasi pemilu 2024.
Jika pemilu berjalan lancar dan damai, Indonesia diprediksi menjadi salah satu negara yang bisa terjaga kondisi ekonominya.
Di sisi lain dengan kondisi geopolitik di luar negeri, para warga negara asing (WNA) diprediksi juga berusaha mencari tempat untuk keamanan dan kenyamanan mereka, baik untuk tempat tinggal maupun tempat berinvestasi.
Kemajuan perekonomian Indonesia membuat banyak investor luar negeri melirik mengembangkan investasinya di Tanah Air, termasuk di sektor properti.
Dan salah satu daerah yang memiliki tingkat kenaikan harga properti beserta okupansinya adalah Bali.
Baca juga: Kewalahan Banyak Orang China Borong Properti, Jepang Perketat Pembelian Tanah oleh Asing
Bali dinilai sebagai salah satu daerah yang aman oleh banyak orang untuk berinvestasi.
Jutaan wisatawan baru setiap tahunnya datang ke Pulau Dewata itu.
Dengan bergerak masifnya tingkat pariwisata Bali, mendorong pembangunan properti yang kian masif di daerah ini.
Bukan hanya warga lokal maupun WNI saja, para WNA dari berbagai negara juga ikut menangguk keuntungan dalam bisnis properti di Bali.
"Berkembangnya pariwisata dan properti membuat harga properti di Bali terus naik," kata Rico Tampenawas, CEO Eazy Property, Rabu (7/2/2024).
Menurut Rico, ini merupakan peluang sekaligus tantangan.
Tak dapat dipungkiri, keramaian menjadi salah satu faktor baik dalam berbisnis.
Baca juga: Tiga kunci memahami likuidasi Evergrande, raksasa properti China dengan utang Rp5.202 triliun