Indonesia Masih Hadapi Tantangan Backlog Perumahan di Angka Jutaan
Sektor privat dinilai menjadi penting dalam mempercepat penyediaan hunian yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga menunjang kehidupan
Penulis: Reza Deni
Editor: Acos Abdul Qodir
Ara, sapaan akrab Maruarar, menyatakan bahwa anggaran yang tersedia di Kementerian PKP saat ini sebesar Rp 5,1 triliun.
Sementara itu, kata dia, berdasarkan usulan Satgas Perumahan, kebutuhan dana untuk membangun perumahan rakyat sebesar Rp 53,6 triliun
"Sehingga ada kebutuhan tambahan anggaran sekitar Rp 48,4 triliun. Kami berharap dukungan Kemenkeu (yang dipimpin Sri Mulyani) dalam penganggaran Kementerian PKP," kata Ara saat rapat koordinasi dengan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis pada Minggu (17/11/2024).
Hal itu agar target dan jumlah rumah bersubsidi bisa lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Peningkatan target dan perubahan proporsi dalam dukungan pembiayaan perumahan juga telah direncanakan.
Ara menilai hal itu diperlukan agar pembiayaan perumahan tidak selalu mengandalkan anggaran APBN, tapi juga dari pendanaan perbankan.
Ara menargetkan rumah subsidi dari sebelumnya 220 ribu menjadi 800 ribu.
Selain itu, ia juga mendorong pendanaan Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) serta perubahan proporsi APBN dan bank yang sebelumnya 75 : 25 menjadi 50 : 50.
"Sehingga, akan menjangkau lebih banyak masyarakat untuk mengakses rumah subsidi," ujar Ara.
Baca juga: Anggota Fraksi PKS Desak UU Minerba Direvisi dan Kenaikan PPN 12 Persen Ditinjau Ulang
Dalam rangka mensukseskan program 3 juta rumah, Ara kini tengah menggandeng sejumlah pihak swasta untuk terlibat.
Beberapa konglomerat digandeng Ara agar bisa berkontribusi dalam program ini. Contohnya Agung Sedayu yang dimiliki oleh Sugianto Kusuma alias Aguan.
Pada Jumat 1 November yang lalu, Ara menghadiri groundbreaking rumah untuk rakyat di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Di situ, pembangunan rumah rakyat akan dilakukan di atas lahan seluas 2,5 hektare yang merupakan pemberian Ara sendiri melalui perusahaannya bernama PT Bumi Samboro Sukses.
Sementara itu, sebanyak 250 rumah akan dibangun oleh Aguan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaannya.