Mutiara Ramadan: Makna Lapar Saat Puasa
Meski berbeda-beda siklus rasa lapar setiap individu, secara umum laparnya orang berpuasa (shaum) itu berbeda dengan laparnya orang tidak berpuasa.
Editor: Dewi Agustina
KH Cholil Nafis Lc MA PhD
Ketua Komisi Dakwah MUI
SETIAP orang yang berpuasa pasti merasa lapar. Namun masing-masing memiliki pengalaman rasa yang berbeda-beda.
Ada orang yang merasa lapar saat pagi, sekira pukul 09.00-11.00.
Ada yang perutnya terasa perih saat siang, sekira pukul 12.00-14.00.
Ada juga yang merasa begitu lemas saat pukul 16.00-18.00 (menjelang berbuka).
Perbedaan rasa lapar setiap orang tergantung dari kebiasaan (habit) makan dan minum setiap hari.
Ada yang biasa santap pagi (sarapan). Ada yang tidak biasa sarapan. Ada yang menghindari makan siang.
Ada pula yang tidak mau makan sore/malam karena alasan khusus, dan lain-lain.
Sementara saat berpuasa, haus dan laparnya sepanjang hari, sehingga pengalaman setiap orang berbeda-beda.
Meski berbeda-beda siklus rasa lapar setiap individu, secara umum laparnya orang berpuasa (shaum) itu berbeda dengan laparnya orang tidak berpuasa.
Benarkah? Bukankah lapar karena tidak mendapat asupan makanan sama saja rasanya?
Setiap orang pasti pernah merasakan bagaimana rasanya lapar saat telat makan.
Perut benar-benar melilit dan emosi tidak stabil.
Baca: Hadang Wacana People Power ala Amien Rais, TKN Jokowi-Ma'ruf Siapkan Gerakan Tandingan
Saat seperti ini jangan sekali-kali membuat masalah karena bisa jadi emosi tidak terkendali.