Nasihat Imam Al Ghazali Tentang Berbuka Puasa Dengan Makanan Yang Halal
Selain itu, perhatian Al-Ghazali tampak pada satu narasi hadis yang mungkin akrab di telinga kita, “Berapa banyak orang yang berpuasa
Editor: Husein Sanusi
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah ibu-ibu relawan membungkus kurma di Ruang Lautze Muallaf Care Masjid Lautze-2, Jalan Tamblong, Kota Bandung, Kamis (16/5/2019). Sebanyak lebih kurang 700 bungkus kurma dan air mineral dibagikan relawan Masjid Lautze-2 setiap hari untuk takjil berbuka puasa bagi pengendara bermotor yang melintas di depan Masjid Lautze-2. Sementara bagi jemaah yang berbuka di Masjid Lautze-2 disediakan sekitar 150 dus makanan ringan dan nasi dus. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Dengan makan sedikit, kita dapatkan manfaat kemudahan dalam mengiba hati dan menghadang amalan-amalan saleh.
Seperti kata Al-Ghazali: “Barang siapa menjadikan antara hatindan dadanya tempat penampung makanan, maka dia terhijab dari-Nya. Dan siapa yang mengosongkan perutnya, demikian itu belum cukup untuk mengangkatkan hijabnya sebelum cita-citanya kosong dari selain Allah. Dan pangkal semua itu ada dalam menyedikitkan makanan.”
Artikel ini telah tayang di ganaislamika.com dengan judul: https://ganaislamika.com/puasa-kaum-sufi-6-psikologi-puasa-dalam-ihya-ulumuddin-2/