Cara Efektif Melatih Anak Berpuasa Menurut Psikolog, Ini Hal yang Harus Diperhatikan
Berikut cara efektif melatih anak berpuasa dan hal-hal yang harus diperhatikan saat akan melatih anak berpuasa menurut pandangan psikolog.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Saat melatih anak usia dini untuk berpuasa, Maya mengimbau orang tua untuk tidak melakukan paksaan.
"Tips yang ketiga adalah orang tua tidak memaksakan karena kita harus tahu kondisi bahwa memang tidak wajib anak usia dini itu harus puasa, tapi kita ajarkan dari awal, salah satunya dengan kita lihat kondisinya," tutur Maya.
Maya juga menyarankan orang tua melatih anak berpuasa dengan cara bertahap.
"Mungkin bertahap dulu, sahur dulu diajarkan, kemudian nanti kita lihat anak baru pertama kali berpuasa berarti dia boleh loh buka jam 10, kita gak boleh maksa 'pokoknya azan Zuhur kamu harus baru buka, setengah hari'," jelasnya.
4. Fleksibel dan menciptakan konsep yang menyenangkan
Menurut Maya, saat melatih anak berpuasa, orang tua harus fleksibel dengan melihat kondisi anak.
Ia membenarkan bahwa orang tua perlu menanamkan pada anak bahwa puasa adalah ibadah yang menyenangkan.
"Puasa yang menyenangkan itu ya konsep awalnya," kata Maya.
5. Menjadikan waktu berbuka sebagai momen kebersamaan dengan keluarga
Selanjutnya, Maya mengatakan, orang tua harus membuat momen berbuka puasa di rumah sebagai saat yang ditunggu-tunggu oleh anak.
"Hidangan tidak harus yang mewah tapi bagaimana kebersamaan, diusahakaan buka puasa harus berkumpul bareng," kata Maya.
Menurut Maya, momen stay at home saat ini membawa hikmah bagi keluarga untuk dapat menjalankan ibadah bersama di rumah.
"Kita bisa benar-benar all out mengajarkan anak berpuasa karena ketika buka puasa keluarga jadi kumpul bareng," ujar Maya.
"Bareng itu menyenangkan banget buat anak, yang mungkin jarang waktu dulu dilakukan karena mungkin ayah masih bekerja," tambahnya.