Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Jejak Dakwah dan Perjuangan Pangeran Jayakarta, Makamnya Sengaja Disembunyikan dari Belanda

Wafat di tahun 1640, makam Pangeran Jayakarta berdampingan dengan anak dan kerabatnya. Makamnya ini nyaris tak diketahui. Sengaja disembunyikan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jejak Dakwah dan Perjuangan Pangeran Jayakarta, Makamnya Sengaja Disembunyikan dari Belanda
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Suasana di makam Pangeran Jayakarta yang ada di kawasan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur 

Meski dibuat sederhana, masjid tersebut cukup dikenal oleh pengikut dan warga sekitar.

Tak hanya itu, masjid tersebut bukan hanya sekedar tempat syiar Islam, namun untuk mengatur strategi perang melawan Belanda.

Masjid ini juga menjadi tempat pelarian Pangeran Jayakarta dari Belanda usai kelemahannya diketahui oleh musuh.

Suhendar menuturkan kala itu satu diantara pengikut Pangeran Jayakarta disandera oleh musuh.

Siksaan demi siksaan terus didapatkannya dan memaksanya memberitahu pihak Belanda terkait kelemahan Pangeran Jayakarta.

Pengikutnya menyebut kelemahan Pangeran Jayakarta yakni pada najis.

"Pada akhirnya pengikutnya cerita karena tak tahan siksaan. Bahwa Pangeran Jayakarta itu kelemahannya pakai najis, misalnya najis manusia, tulang babi dan sebagainya," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Akhirnya, saat perang terbuka kembali berlangsung, Pangerang Jayakarta dipukul mundur dan membuat benteng pertahanan baru di kawasan Jatinegara Kaum.

Di tengah perjalanan ke Jatinegara Kaum, Pangeran Jayakarta terus mengelabui Belanda.

Di mulai dari melemparkan jubahnya ke sebuah sumur hingga dikenal dengan Achmad Djakerta ketika tiba di kawasan Jatinegara Kaum.

Selanjutnya, ketika ia wafat di tahun 1640, ia menitipkan wasiat kepada keturunannya agar tak seorang pun mengetahui makamnya.

"Sebelum meninggal dunia, beliau berwasiat kepada anak cucunya
'Kalau saya meninggal jangan diberi tahu kepada siapapun sepanjang Belanda masih di Indonesia'," jelas Suhendar.

"Makanya orang sekitar sini enggak tahu ada makam Pangeran Jayakarta. Sebab wasiatnya begitu. Anak cucunya enggak ada yang beritahu. Kalau ada yang beritahu akan kualat (ganjaran)," lanjutnya.

Namun seiring berjalannya waktu, lokasi makam Pangeran Jayakarta menjadi cagar budaya dan banyak dikunjungi peziarah.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas