Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Menengok Kota Santri di Ujung Harapan Bekasi, Warisan KH Noer Ali, Betul Putih Musuh Tentara Sekutu

Nama Kampung Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi akan melekat dengan julukan 'kota santri'.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Menengok Kota Santri di Ujung Harapan Bekasi, Warisan KH Noer Ali, Betul Putih Musuh Tentara Sekutu
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Masjid Jami Attaqwa di Komplek Pondok Pesantren Attaqwa Putra Jalan KH Noer Ali Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. 

Awal berdiri, pusat kegiatan santri berada di masjid yang kini menjadi Masjid Jami Attaqwa Pusat. Selain mendapatkan ilmu agama, para santri kala itu diajak turut berjuang melawan kolonial.

KH Noer Ali merupakan pahlawan nasional, sosoknya dijuluki sebagai Betul Putih, Singa Karawang Bekasi.

Di masa perjuangan kemerdekaan, KH Noer Ali aktif sebagai pemimpin Laskar Hizbullah yang berperang melawan tentara sekutu.

Kegiatan santri Pondok Pesantren Attaqwa Putra Ujung Harapan, Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi saat bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah.
Kegiatan santri Pondok Pesantren Attaqwa Putra Ujung Harapan, Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi saat bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Tidak jarang, para santrinya dilibatkan dalam perjuangan kemerdekaan. Selepas Indonesia merdeka, barulah beliau fokus ke pondok pesantren dan berdakwa.

Pada tahun 1955, KH Noer Ali mendirikan Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan dan Pertolongan Islam (YP3I).

Yayasan ini merupakan cikal bakal dari Yayasan Attaqwa yang hingga kini menaungi Pondok Pesantren Attaqwa Putra/Putri Pusat dan sejumlah sekolah cabang.

"Tiga puluh tahun kemudian tepatnya tanggal 17 Desember 1986 yayan ini diganti nama menjadi Yayasan Attaqwa," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Attaqwa terus berkembang, hingga sekarang tercatat sebanyak 149 lemabaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Attaqwa dari TK sampai perguruan tinggi.

Anis menjelaskan, Pondok Pesantren Attaqwa terdiri dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).

Jumlah Satri Pondok Pesantren Attaqwa Putra saat ini sebanyak 1.601 jiwa, masing-masing terdiri dari 1.009 santri MA dan 592 santri MTs.

"Kurikulum sekolah terdiri dari kurikulum khas Attaqwa 50 persen dan kurikulum departemen agama 50 persen," paparnya.

Dia menjelaskan, terdapat program unggul yang dimiliki Pondok Pesantren Attaqwa, diantaranya Tahsin Al-Quran metodologi Yanbua untuk mahir mbaca Al-Quran.

Kegiatan santri Pondok Pesantren Attaqwa Putra Ujung Harapan, Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi saat bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah.
Kegiatan santri Pondok Pesantren Attaqwa Putra Ujung Harapan, Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi saat bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

"Lalu ada namanya Kemasyarakatan atau Ma'hadiyah, tujuan mendidik santri agar menjadi imam salat, memimpin tahlil, maulid, MC acara dan lain-lain," ucapnya.

Selain itu, ada pula program unggulan berupa leadership dan keorganisasian berupa, kegiatan pleno PPA (Osis), kepramukaan, kepanitiaan dan lain-lain.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas