Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

PP Muhammadiyah Berharap Perbedaan Awal Ramadhan Tak Timbulkan Keributan

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta masyarakat tidak saling menyalahkan jika terjadi perbedaan penetapan awal bulan Ramadhan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in PP Muhammadiyah Berharap Perbedaan Awal Ramadhan Tak Timbulkan Keributan
Situs resmi Muhammadiyah
Ketua Umum Muhammadiyah 2022-2027, Haedar Nashir. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta masyarakat tidak saling menyalahkan jika terjadi perbedaan penetapan awal bulan Ramadhan pada tahun ini.

Umat Islam, menurut Haedar, seharusnya lebih menitikberatkan kepada pengamalan ibadah pada bulan Ramadhan, Idulfitri, dan Iduladha yang lebih baik, dibandingkan berfokus kepada perbedaan penetapan hari raya.

"Jadi kalau berbeda ya malah tidak perlu ribut, termasuk di media sosial apalagi saling menghujat dan saling menyalahkan, yang membuat malah nanti nilai ibadahnya jadi berkurang," kata Haedar dalam konferensi pers virtual, Sabtu (20/1/2024).

"Jadi kita jalani semuanya ini, yakni menjadikan ibadah-ibadah kita ini untuk memperkaya spritualitas, kesalehan memperkaya relasi hubungan sosial kita yang damai toleran, bersatu dalam keragaman, dan tidak kalah pentingnya justru juga membawa umat dan bangsa kita semakin berkemajuan," tambah Haedar.

Perbedaan penetapan hari-hari raya ini, menurut Haedar, harusnya menjadikan umat Islam ini menjadi lebih toleran.

Dirinya menilai umat Islam harus menjadikan perbedaan ini sebagai penguatan niat dalam beribadah.

Berita Rekomendasi

"Hal itu harus sudah menjadikan kaum muslim untuk terbiasa toleran tasamuh bahkan tanawwu itu perbedaan cara, dalam hal menjalankan ibadah termasuk memulai bulan bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah," kata Haedar.

Perbedaan, kata Haedar, akan selalu ada dengan perbedaan metode penetapan tanggal hijriah.

Meski begitu, perbedaan ini harus dilihat sebagai bentuk keragaman yang dihormati oleh semua pihak.

"Sehingga pesan ini justru akan memperkuat niat kita dalam beribadah, karena memang selama masih ada perbedaan dalam hal metode maka akan selalu terjadi perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan Idul Fitri dan Idul Adha," pungkasnya.

Seperti diketahui, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah atau hari pertama puasa Ramadhan pada Senin, 11 Maret 2024.

Baca juga: Tetapkan 1 Ramadhan Lebih Awal, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Tidak Bermaksud Mendahului

Sementara awal bulan Syawal atau Idulfitri, Muhammadiyah menetapkan jatuh pada Rabu, 10 April 2024 dan Iduladha pada hari Senin tanggal 17 Juni 2020. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas