Pemantauan di Masjid Ponpes Al Hidayah Basmol Jakarta Barat, Hilal Masih di Ketinggian 1 Derajat
Ketinggian sementara hilal dari lokasi pemantauan Masjid Jami Al Musari'in Pondok Pasantren Basmol masih berada di posisi 1 derajat.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketinggian sementara hilal dari lokasi pemantauan Masjid Jami Al Musari'in Pondok Pasantren Basmol, Kembangan, Jakarta Barat masih berada pada ketinggian sekitar 1 derajat hingga matahari terbenam.
Adapun hal itu itu diungkapkan Ketua Lembaga Falakiyah Pondok Pesantren Basmol DKI Jakarta Abdul Gopur di sela-sela pemantauan hilal 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Masjid Jami Al-Musari'in, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (10/3/2024) sore.
"Posisi hilal nanti ketika matahari terbenam itu ada di ketinggian hilal masih 1 derajat," kata Gopur ketika ditemui.
Praktis hal ini masih berada di bawah kriteria yang diberlakukan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (Mabims) yakni di ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4.
"Karena untuk Imkanur Rukyat daripada Mabims yang baru itu minimal 3 derajat elongasi 6,4," ucap Gopur.
Meski begitu dijelaskan Gopur, pihaknya akan tetap melakukan pemantauan hilal lantaran memang hari ini telah memasuki 29 Syaban 1445 H atau berdasarkan kalender muslim.
Selain itu proses pemantauan hilal ini juga dilakukan untuk menjalankan sunnah yang diajarkan oleh Rasullullah SAW.
"Ini perintah Rasul ini kita ambil sunahnya, ini masuk 29 Sya'ban maka kita diperintahkan untuk melihat hilal, ada ataupun tidak akan kita laporkan," pungkasnya.
Gunakan Versi Modern dan Tradisional
Lembaga Falakiyah Pondok Pesantren Al Hidayah Basmol DKI Jakarta menggelar pemantauan hilal 1 Ramadhan 1445 Hirjiah pada Minggu (10/3/2024) sore.
Adapun proses pemantauan hilal itu dilakukan di Masjid Jami Al Musari'in yang terletak tak jauh dari Ponpes Al Hidayah Basmol di Kembangan, Jakarta Barat.
Ketua Lembaga Falakiyah Pondok Pesantren Al Hidayah Basmol, Abdul Gopur mengatakan pemantauan hilal ini pihaknya melaksanakan dalam dua versi.
"Untuk tata cara (tradisional) kita menghitung posisi terbenam matahari jamberapa, kemudian dikurangi daripada waktu lamanya hilal diatas ufuk dan hanya menitikannya saja, nanti apakah dia (hilal) di sebelah kanan matahari atau di sebelah kiri," jelas Gopur saat ditemui di lokasi pemantauan, Minggu (10/3/2024).
Sementara itu terkait tata cara penggunaan alat teleskop computerize atau modern, Gopur menjelaskan bahwa pihaknya terlebih dulu mengatur titik koordinat, tinggi elevansi lokasi hilal.
Setelah mengatur hal tersebut baru tim pemantau akan melakukan kalibrasi untuk mencari titik hilal yang nantinya akan dipantau.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras Sejak Pagi, Posisi Hilal di Makassar Belum Terlihat
"Selesai di kalibrasi baru kita cari dimana posisi yang objeknya kita cari entah itu hilal ataupun matahari. Otomatis akan mencari sendiri setelah kita melalui tahapan tadi," pungkasnya.