Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Sejarah Panjang Sirup Marjan yang Kemunculannya Sering Dijadikan Tanda Datangnya Bulan Ramadan

Kemunculan Sirup Marjan di televisi kerap dijadikan penanda bahwa Bulan Suci Ramadan segera tiba.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sejarah Panjang Sirup Marjan yang Kemunculannya Sering Dijadikan Tanda Datangnya Bulan Ramadan
Ist
Sirup Marjan dikenal sebagai penanda jelang bulan Ramadan hingga Hari Lebaran. 

Untuk membuat sirup ini, akhirnya PT Suba Indah memutuskan untuk bekerja sama dengan sebuah perusahaan asal Denmark yang bernama Co-Ro Food Company.

Tiga tahun setelah kegagalan mereka dalam membuat produk susu, terlahirlah minuman sari buah yang kemudian diberi nama Sunquick sebagai produk pertama.

Dari kesuksesan sirup Sanquick akhirnya mereka membuat beberapa produk makanan dan minuman baru

Salah satu produk baru yang mereka ciptakan adalah sirup Marjan yang mulai diperjualbelikan pada 1980.

Di tahun pertama perilisannya sirup Marjan memiliki varian rasa utama yaitu cocopandan dan melon.

Kedua rasa ini diproduksi karena rasa dan aroma yang menarik.

Dari tahun 1980 sampai sekarang, sirup Marjan sudah mengembangkan berbagai macam varian rasa karena perilaku konsumen yang mengonsumsi sirup untuk bahan tambahan makanan penutup seperti puding, es serut, dan lainnya.

Berita Rekomendasi

Sirup Marjan sudah mengeluarkan rasa strawberry, vanilla, leci, rose, pisang susu, markisa, fruit punch, grenadine, dan mocca.

Sirup Marjan kemudian mengembangkan produk sirup seperti Marjan Milk Syrup dan Marjan Squash Syrup untuk mengatasi para kompetitor yang mengeluarkan produk sejenis.

Sirup Marjan dikenal karena banyak melakukan kegiatan promosi jelang bulan Ramadan hingga Hari Lebaran.

Yakni dengan membuat iklan TV berseri untuk mengingatkan para konsumen akan kebutuhan sirup di hari lebaran.

Berikut iklannya untuk ramadan tahun ini yang ramai dibicarakan warganet hingga trending di Twitter pada tahun lalu.

PT Suba Indah terus berkembang hingga mereka mampu mulai mencatatkan sahamnya ke Bursa Efek Indonesia pada 1991.

Sayangnya perusahaan ini dinyatakan pailit di tahun 2007 dan melakukan delisting dari bursa saham pada 2008.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas