Menkes Upayakan Peralatan Kesehatan Tambahan untuk Korban Merapi
Menkes telah melihat langsung kondisi 64 korban meninggal dunia dan 22 orang luka bakar yang tengah menjalani perwatan secara intensif
Editor: Kisdiantoro
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dr.Endang Rahayu Sedyaningsih meninjau para korban Gunung Merapi yang saat ini tengah menjalani perawatan akibat luka bakar maupun korban-korban yang sudah tidak lagi tertolong dan tengah dilakukan identifikasi akibat kena sapuan wedhus gembel di Kabupaten Sleman, Jumat (4/11/2010) dini hari.
Menkes telah melihat langsung kondisi 64 korban meninggal dunia dan 22 orang luka bakar yang tengah menjalani perwatan secara intensif dan saat ini dirawat di ICU Rumah Sakit Sarjito, Yogyakarta.
"Dari jumlah tersebut secara keseluruhan masih ada juga yang dirawat di beberapa rumah sakit diluar dari RS Sarjito dengan keadaan yang sama yakni luka bakar dan sesak napas," kata Endang.
Selain itu, ketika disinggung mengenai adanya beberapa peralatan ventilator yang dinilai sangat kurang dan minim di Rumah Sakit Sarjito, Endang menegaskan bahwa pihaknya saat ini telah mengupayakan beberapa alat ventilator yang bisa digunakan dari bantuan yang telah diterima baik dari bantuan rumah skit lain maunpun dari beberapa distrobutor alat kesehatan.
"Syukur saat ini sudah ada 6 unit yang telah tiba dan langsung digunakan untuk korban Merapi. Selain itupun kita juga masih mengupayakan beberapa obat-obatan yang masih kurang seperti obat tetes mata," jelas Endang.
Ditanya soal biaya yang timbul akibat dampak bencana ini, Endang menjelaskan pihaknya akan mementingkan terlebih dahulu penanganan dan penyelamatan terhadap korban Merapi.
"Kalo soal itu, kita akan mengedepankan penanganan kesehahatan dahulu,karena saat ini masih ada beberapa masalah-masalah yang diderita para pengungsi selama dipengungsian seprti ispa, iritasi mata, kulit dan kemungkinan-kemungkinan terjadinya diare dan sebagainya," tambahnya.