Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sawah Kering karena Lahar Merapi

Sejumlah petani sawah di Dusun Purwodadi, dan Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman mulai diliputi keresahan

Penulis: Willem Jonata
Editor: Prawira
zoom-in Sawah Kering karena Lahar Merapi
TRIBUNNEWS.COM/IMAN SURYANTO
Dusun Gadingan di Kecamatan Cangkringan, Sleman hancur lebur. Seluruh rumah penduduk luluh lantak ditelan wedus gembel. Material Merapi pun kini menimbun kampung yang dulunya hijau. 
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sejumlah petani sawah di Dusun Purwodadi, dan Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman mulai diliputi keresahan. Sejak letusan dahsyat Merapi beberapa waktu lalu, sawah mereka  tidak lagi mendapatkan pasokan air. Irigasi mampet karena tertutup oleh timbunan pasir.

Akibatnya, sawah mulai kering. Bibit-bibit padi terlambat untuk ditanami. Para petani di dusun itu juga tidak dapat menanam bibit tersebut karena tidak ada pasokan air. Padi yang baru separuh umur terancam mati.

"Kalau padi yang ada buahnya itu masih bisa tahan, mas. Tapi kalau bibit yang terlambat ditanamin bisa rusak. Padi-padi yang baru setengah umur itu juga bisa mati. Irigasinya kan mampet ketutup pasir. Jadi nggak dapet air. Sama sekali kering. Supaya padi-padinya tahan, kita mengharapkan turun hujan aja," kata Suwadi, (56), warga Purwodadi, Sabtu, (20/10/2010), saat ditemui di sawahnya.

Karena alasan tersebut, Bagio, (38), warga Dusun Banteng, terpaksa mengurungkan niatnya menanam bibit padi di sawahnya. Meurutnya, saat ini tidak mungkin menanam bibit padi tanpa pasoka air. Kendati pasrah, ia tidak kehilangan akal. Rencananya, setelah situasi aman, ia menanam jagung di atas permukaan sawahnya itu.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas