Komunitas Air Mata Guru Ungkap Kecurangan UN
Komunitas Air Mata Guru (KAMG) melaporkan hasil pemantauan Ujian Nasional (UN) di beberapa daerah di Sumatera Utara, Rabu (18/4/2012).
Editor: alfons nedabang
Laporan Wartawan Tribun Medan, Liston Damanik
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Komunitas Air Mata Guru (KAMG) melaporkan hasil pemantauan Ujian Nasional (UN) di beberapa daerah di Sumatera Utara, Rabu (18/4/2012).
Selain Kota Medan, KAMG juga melakukan investigasi di Perbaungan, Balige, Labuhan Batu dan Aek Kanopan. Mereka menunjukkan beberapa bukti kecurangan berupa kunci jawaban yang ditulis atau diketik pada selembar kertas.
KMAG juga menunjukkan sms berisi kunci jawaban untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika.
Dalam laporannya, KAMG menemukan antara lain siswa di Kota Medan mengumpulkan dana secara kolektif untuk diberikan pada orang yang akan memberikan kunci jawaban mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan Rp 75 ribu. Kejadian seperti ini juga ditemukan di Balige. Di tempat ini siswa bahkan dipungut Rp 150 ribu per orang.
Menurut Resita, mereka tidak menyalahkan para siswa yang berbuat curang. Kecurangan dilihat sebagai bukti tidak sesuainya UN diterapkan di Indonesia.
"Sepuluh tahun UN, Sepuluh tahun curang," kata Resita sambil mengajak masyarakat untuk menolak penolakan UN untuk tahun mendatang.
Dalam kesempatan ini, Resita membantah KAMG ingin mengejar popularitas dengan cara menguak kecurangan dalam UN.
"Kami bukan hanya ingin mengungkap kecurangan. Tapi ingin membantu pemerintah mengembalikan pendidikan kepada hakikatnya," kata Dewan Pembina KAMG Resita Lubis saat konferensi pers di sekretariat lembaga ini.