Ujian Sambil Waswas Sekolah Mau Ambruk
Puluhan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukalilah 1, Desa Sukalilah, Kecamatan Cibatu,
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Puluhan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukalilah 1, Desa Sukalilah, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, terpaksa mengikuti ujian nasional (UN) dengan keprihatinan disertai rasa waswas. Pasalnya, ruang kelas yang digunakan tempat ujian nyaris ambruk dengan kondisi tanpa langit-langit.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, tiga ruang kelas yang saat ini digunakan sebagai tempat ujian siswa SDN Sukalilah merupakan kelas yang paling baik di sekolah tersebut. Sebab, hampir semua ruang kelas di sekolah tersebut rusak berat dengan tembok dan kayu-kayu yang sudah lapuk dimakan usia.
Namun, karena tak punya pilihan lain, pihak sekolah tetap menggelar UN di sekolah mereka. Sembilan puluh murid pun dibagi ke dalam tiga ruang ujian.
Kondisi salah satu ruang ujian sangat memprihatinkan. Selain tembok dan kayu- kayu penyangganya sudah lapuk, bagian atap kelasnya pun tak memiliki langit- langit. Rangka balok kayu terlihat sangat jelas menyangga genting yang sudah usang. Bahkan sebuah tiang kayu sengaja dipasang untuk menahan rangka atap yang sudah tua.
Para murid peserta ujian mengaku cukup terganggu dengan kondisi ruang ujian yang kurang nyaman. Di sela-sela mengerjakan soal ujian, mereka mengaku kadang terlintas di pikiran mereka kekhawatiran ruang ujian akan ambruk.
"Ya, khawatir juga, tidak tenang. Kan sudah lama sekolah kami seperti ini, kelasnya rusak dan bolong-bolong atapnya," kata Endah, salah seorang murid SDN Sukalillah, saat ditemui seusai ujian, Senin (7/5/2012).
Kondisi seperti itu, kata dia, sudah dialami oleh Endah dan murid lainnya jauh sebelum pelaksanaan ujian. Sejak beberapa tahun lalu murid-murid tidak dapat belajar dengan nyaman karena kondisi ruang kelas yang mengkhawatirkan.
Hal yang sama diungkapkan oleh murid lainnya, Topik. Selain tembok kelas dan kayu yang sudah lapuk, kata Topik, meja dan kursinya pun banyak yang reyot. "Apalagi banyak kelas yang bolong-bolong dan disangga kayu. Coba kelasnya bagus, mungkin akan lebih tenang dan tidak panas," kata dia polos.
Meski demikian, ia dan para siswa lainnya tetap optimistis ujian akan tetap berjalan lancar dan mereka pun dapat lulus ujian dengan hasil yang memuaskan. "Apalagi sebelumnya kami diberi pelajaran tambahan oleh guru sebelum pelaksanaan ujian. Insya Allah lulus," kata Topik seraya berharap pemerintah segera merenovasi kelas- kelas yang rusak parah.