Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Dalam Dilema Usut Penembakan di Puncak Jaya

Polda Papua dalam dilema untuk mengungkap kasus penembakan yang terjadi di kabupaten Puncak Jaya

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Polisi Dalam Dilema Usut Penembakan di Puncak Jaya
CHANRY ANDREW SURIPATTY
Aparat Brimob dan Polres Puncak Jaya mengejar pelaku penembakan di Mulia Puncak Jaya, Kamis (17/5/2012). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Polda Papua dalam dilema untuk mengungkap kasus penembakan yang terjadi di kabupaten Puncak Jaya yang kerab terjadi. Pasalnya aksi penembakan yang belakangan ini tidak hanya menargetkan anggota TNI Polri melainkan masyarakat sipil dan terakhir oknum guru ini tidak ada saksi yang berani memberikan keterangan.

 Kabid Humas Polda Papua, AKBP Drs Johannes Nugroho Wicaksono  kepada Tribunnews.com di Jayapura. Rabu 30/05 mengatakan pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadappelaku penembakan terhadap guru Sekolah Dasar (SD) Inpres Dondobaga bernama Anton Arung Tambila (36) di Kampung Kulirik, distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Selasa (29/5/2012).

“Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus penembakan yang menelan korban jiwa seorang guru ini. Sedikitnya sudah 10 warga dimintai keterangannya terkait penembakan ini,” ungkapnya,  

Hanya saja, ungkap Johannes, pihaknya belum bisa memastikan siapa pelaku penembakan guru tersebut. Pihak kepolisian juga masih menyelidiki motif penembakan tersebut.”Kami masih menyelidiki pelaku penembakan ini, dan sementara pelaku merupakan orang tidak dikenal,” jelasnya.

 Johannes mengemukakan bahwasanya keberhasilan menangkap pelaku penembakan sangat membutuhkan peran serta masyarakat, dalam hal penyampaian informasi sekecil apapun.

”Kami hanya seorang manusia biasa yang bekerja sebagai Polisi. Dan kami tidak punya telinga maupun mata saat di lokasi, maka itu peran masyarakat sangat diharapkan. Agar kasus-kasus penembakan yang terjadi di Puncak Jaya ini bisa kami ungkap,” katanya.

Berita Rekomendasi

 Soal kronologisnya, Johannes menjelaskan, pelaku berpura-pura membeli gula pasir di kios milik korban. Namun, tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak korban dari luar kios, hingga mengenai pipi kiri menembus kepala dan mengakibatkan tewas.

 ”Dari informasi yang kami peroleh, awalnya pelaku belanja gula pasir, namun tiba-tiba menembak korban dari luar kios, hingga mengenai pipi korban dan peluru bersarang di kepala, sehingga korban meninggal dilokasi,“ terangnya.

Baca juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas