Anggota TNI Tabrak Anak Kecil Sebelum Tewas Dikeroyok
Anggota TNI Angkatan Darat Yonif 756 Wamena tewas dikeroyok massa di Wamena, Papua
Penulis: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota TNI Angkatan Darat Yonif 756 Wamena tewas dikeroyok massa di Wamena, Papua. Penyebabnya diduga karena Pratu Ahmad Ruslan menabrak seorang anak di kilometer 11 Jalan Kimbim Honelama, Kabupaten Wamena, Papua.
Kejadian tersebut berawal saat Pratu Ahmad mengendarai sepeda motor dari Wamena menuju Komplek Yonif 756. Tiba-tiba di jalan Kimbim, Pratu Ahmad menabrak anak kecil bernama Devi Wanimbo.
"Akibat kecelakaan tersebut anak kecil itu mengalami luka lecet, sementara korban (Pratu Ahmad) terjatuh dari motornya," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Kamis (7/6/2012).
Kecelakaan tersebut menyulut emosi massa yang melihat langsung kejadian tersebut dan kemudian mendatangi Pratu Ahmad. Pratu Ahmad tidak berdaya melawan massa yang begitu banyak.
Kemudian, anggota TNI Angkatan Darat yang lainnya Pratu Saefudin datang dan melihat pengeroyokan tersebut. Ia pun turun dengan maksud untuk melerai pengeroyokan. Tetapi justru ia pun menjadi bulan-bulanan massa yang emosi tersebut.
"Massa makin brutal dan mengeroyok dua anggota TNI tadi. Pratu Ahmad meninggal dengan dua tusukan di dada kiri, sementara Pratu Saefudin kritis dengan luka tusuk di perut bagian kanan," kata Saud.
Akibat kejadian tersebut kemudian berlanjut dengan penyerangan anggota TNI ke lokasi kejadian dan melakukan penembakan terhadap masyarakat yang ada di sekitar. Untung emosi dari anggota TNI tersebut tidak sampai melukai masyarakat.
"Kasus ini kini ditangani POM TNI Wamena dan Polres Wamena untuk mencari pelaku pengeroyokan tersebut," ujar Saud.
Seperti diketahui sebelumnya, Dua anggota TNI dari Batalyon Infanteri 756/WMS dikeroyok massa saat melintas di Honai Lama Wamena Jayawijaya Papua, Rabu (6/6/2012) sekitar pukul 12.30. Akibat dari pengeroyokan itu, satu orang tewas dan satu lagi kritis.
Dari data yang berhasil dihimpun Tribunnews.com, pengeroyokan bermula ketika dua anggota Batalyon 756 Wimane Sili masing-masing Pratu Ahmad Ruslan dan Pratu Saifudin melintas di lokasi kejadian dengan sepeda motor hendak menuju ke kota Wamena. Tanpa sengaja motor mereka menyerempet salah satu warga yang hingga kini identitasnya belum diketahui.
Warga yang mengetahui kejadian itu kemudian marah, dan mengeroyok kedua anggota TNI tersebut. Akibat pengeroyokan itu, Pratu Ahmad Ruslan mengalami luka tusuk di dada dan meninggal dunia, sedangkan Pratu Ahmad Saifudin juga mengalami luka tusuk didada sebelah kanan dan dalam keadaan kritis, saat ini dirawat di RS Wamena.
Kepala Penerangan (KAPENDAM) Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf. Ali Bogra saat dikonfirmasi Tribunnews.com melalui telepon selulernya mengenai peristiwa tersebut, mengatakan, untuk sementara permasalahan tersebut sudah diatasi dengan baik dan korban masih diamankan oleh batalyon bekerjasama dengan Kodim, polres beserta tokoh masyarakat.