Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi I DPR Pantau Jayapura Malam Hari

Seusai memantau langsung, menurut Mahfudz, Kota Jayapura pada malam hari memang sangat terlihat mencekam.

zoom-in Komisi I DPR Pantau Jayapura Malam Hari
TRIBUNNEWS.COM/CHANRY ANDREW SURIPATTY
Rombongan Komisi I DPR menyalami aparat kepolisian yang sedang melakukan pengamanan di Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/6/2012). 

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Meningkatnya serangkaian aksi teror dan tindak kekerasan di Papua, khususnya di Jayapura, rombongan Komisi I DPR memantau suasana di Kota Jayapura, Jumat (8/6/2012) malam.

Rombongan berjumlah 11 orang, bakal bertemu dengan Pangdam XVII Cenderawasih, Kapolda Papua, Pj Gubernur Papua, serta para tokoh agama dan masyarakat, untuk mendengar secara langsung apa sebenarnya yang terjadi di Papua.

Rombongan dipimpin langsung oleh Mahfudz Siddiq selaku Ketua Komisi I DPR. Dalam pantauan sekitar 45 menit, rombongan Komisi I DPR melintasi sejumlah ruas jalan di Jayapura, yang dianggap rawan karena kerap terjadi tindak kekerasan dan penembakan.

Rombongan pun menyempatkan diri untuk melihat dari dekat, pengamanan yang dilakukan oleh TNI/Polri di Jalan Raya Skyland, Jayapura tepatnya di Pos Polisi Skyland.

Seusai memantau langsung, menurut Mahfudz, Kota Jayapura pada malam hari memang sangat terlihat mencekam.

"Ini bakal merugikan masyarakat, karena juga akan berimplikasi ke kegiatan ekonomi masyarakat. Bila dibiarkan, bakal banyak yang jadi korban," ujarnya.

Mahfudz mengungkapkan, Komisi I DPR sebelumnya usdah bertemu dengan Badan Intelijen Negara (BIN) yang bertugas di  Papua.

Berita Rekomendasi

"Kami sampaikan ke jajaran intelijen, pendekatan keamanan di Papua  akan kontraproduktif, hanya akan memicu ekskalasi kekerasan horizontal maupun vertikal. Intelijen harus mampu menyajikan rekomendasi yang konstruktif dan positif, jangan hanya melalui prospektif kemanan,” tuturnya.

Saat ditanya bagaimana kinerja intelijen secara umum di Papua, yang kerap kecolongan dari pelaku-pelaku kekerasan bersenjata di Papua, menurut Mahfudz kinerja intelejen tampak lemah dan tidak berjalan baik. (*)

BACA JUGA

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas