Penghuni Kontrakan Mengungsi Usai Penggerebekan
Menurut informasi yang diperoleh Giyanto, Adi merupakan teman dekat kakak Fitra.
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Adi, pemilik kamar yang menjadi tempat menginap Fitra Ramadhani (19) dan kakaknya, merupakan mahasiswa universitas negeri ternama di Jogjakarta.
Adi dikabarkan berasal dari Jakarta. Menurut informasi yang diperoleh Giyanto, Adi merupakan teman dekat kakak Fitra. Sehingga, keduanya bisa menginap di rumah tersebut bersama lima pengontrak.
Namun, Giyanto menyebut, Adi adalah kuncinya. Adi yang dimungkinkan mengetahui keberadaan dan status Fitra serta kakaknya di rumah kontrakan itu, sebagai orang yang sedang dicari polisi.
Giyanto memperkirakan, karena alasan itu pula polisi membawa serta Adi saat menangkap Fitra dan kakaknya pada Kamis (27/9/2012) pagi.
"Saya bahkan tidak tahu pasti sejak kapan (mereka) menginap. Tapi, sepertinya sudah dua hari di kontrakan. Selama tidak ribut, saya tidak mendekat ke kontrakan untuk memarahi mereka," katanya.
Bisa dibilang, menurut Giyanto, penangkapan terhadap terduga pelaku berlangsung singkat. Namun dampak yang timbul agaknya dirasakan, terutama bagi penghuni kontrakan lain.
Beberapa jam usai kedatangan polisi, para penghuni berkemas meninggalkan rumah dalam kondisi beberapa lampu, di teras dan ruang tengah, menyala.
Pantauan Tribun sejak Kamis sore hingga Jumat (28/9/2012) sore, rumah itu kosong tanpa penghuni, meski dari jendela terlihat barang-barang milik penghuni masih di dalam rumah.
Giyanto memastikan para penghuni lainnya hanya pergi sementara. Diperkirakan, mereka merasa tidak nyaman atau tidak ingin repot, jika kembali kedatangan petugas atau siapapun yang datang dan bertanya-tanya, perihal penangkapan Fitra di kontrakan itu.
Sampai Jumat, mereka bahkan tidak berpamitan kepada Giyanto.
Pada Jumat sore, selain Giyanto yang ditemui di tempat perawatan ternaknya, di rumah itu hanya terlihat Parmo, ayah Giyanto yang sudah lanjut usia. Sementara, warga sekitar justru sedang memperbincangkan perihal penangkapan itu.
Widiatmoko, warga yang tinggal beberapa rumah dari kontrakan, mengaku sempat melihat dua mobil hitam parkir di depan kontrakan. Namun, dirinya tak menyangka tamu tersebut polisi.
"Kami baru tahu setelah mendengar berita dari televisi dan dari koran pagi ini," ungkapnya.
Rumah kontrakan itu menurutnya memang biasa ramai. Tamu yang datang tak lain teman-teman penghuni sesama mahasiswa, beberapa bermobil.
Sejak penangkapan itu, rumah tersebut sepi ditinggalkan penghuninya. Suasananya rumah kontrakan juga terlihat sepi, kecuali beberapa pasang sandal jepit yang tak terurus di teras depan pintu rumah. (*)
BACA JUGA