3.000 Jemaat Ikuti Perayaan Natal di Alun-alun Ungaran
Revol berharap toleransi kerukunan umat beragama bisa terus berjalan seperti saat ini. Pihaknya pun selama ini tidak berjalan sendiri
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Bakti Buwono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kabar akan ada aksi penolakan terhadap perayaan Natal di Alun-alun Kabupaten Semarang (alun-alun Ungaran) sedikit memengaruhi kehadiran jumlah jemaat gereja. Hal itu diakui oleh Pendeta Revol R Tumbukku.
"Biasanya ada yang sampai berdiri di belakang, tadi tidak ada," kata Pendeta Revol R Tumbukku saat dikonfirmasi Tribun Jogja (Tribunnews Network), Selasa (25/12/2012).
Menurutnya, kabar itu membuat sebagian jemaat takut untuk datang ke Alun-alun. Meskipun begitu, bangku untuk sekitar 3.000 jemaat dari 40 gereja se-Kabupaten Semarang terisi penuh.
Adapun acara bertema 'Menjadi Pancaran Berkat bagi Kota' itu memang biasa digelar pagi sejak tahun 2000. Alasannya, selain jemaat belum terbebani oleh banyak kewajiban, juga agar tidak mengganggu pengguna alun-alun.
Revol berharap toleransi kerukunan umat beragama bisa terus berjalan seperti saat ini. Pihaknya pun selama ini tidak berjalan sendiri, namun selalu meminta nasihat pemerintah jika akan mengadakan acara.
Ketua remaja masjid agung Kabupaten Semarang Muhammad Birun (32) membenarkan bahwa perayaan Natal di alun-alun berjalan lancar. Tidak ada gangguan apa pun. Kegiatan masjid pun berjalan seperti biasa.
"Alhamdulillah tidak ada apa-apa, semuanya lancar," katanya.