Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BLH Riau Sesalkan Makian Mahasiswa kepada Rusli Zaenal

Ketua panitia rapat LAM Syahril Abu Bakar, yang juga Ketua BLH LAM Riau mengaku kecewa terhadap sikap yang ditunjukkan empat pemuda

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in BLH Riau Sesalkan Makian Mahasiswa kepada Rusli Zaenal
TRIBUN/DANY PERMANA
Gubernur Riau, Rusli Zaenal (tengah) keluar dari kantor KPK, Jakarta, Jumat (25/1/2013). Rusli diperiksa sebagai saksi bagi tujuh anggota DPRD Riau yang telah dijadikan tersangka, karena terkait dugaan suap dalam pembahasan Perda No 6 Tahun 2010 tentang dana PON. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Gegana

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Ketua panitia rapat LAM Syahril Abu Bakar, yang juga Ketua BLH LAM Riau mengaku kecewa terhadap sikap yang ditunjukkan empat pemuda yang membentangkan spanduk makian terhadap Gubernur Riau Rusli Zainal.

Kekecewaan mereka hingga menyulut emosi dan berujung kepada pengusiran wartawan dan awak media yang ingin mengambil gambar saat peristiwa terjadi.

"Kita sangat kecewa atas aksi ini, dari awal kita membuka rapat ini bagi masyarakat dan mewanti-wanti tak ada kegaduhan. Tapi yang terjadi ternyata ada adik-adik yang menyampaikan aspirasi bukan pada tempatnya dengan emosi dan menyelonong masuk dalam ranah terhormat melayu Riau ini."

"Ini sama dengan menampar muka kita adat orang melayu, silahkan sampaikan aspirasi tapi ini ranah kami yang menjunjung budaya melayu," ujar Syahril Abubakar kepada wartawan usai peristiwa kericuhan itu.

Dia juga mengatakan, perlakuan terhadap awak media yang menghalang-halangi untuk meliput itu menurutnya dikarenakan luapan emosi dan menghindari adanya perlawanan dari empat mahasiswa itu.

"Kami mohon maaf, karena tak hanya ada orangtua saja di LAM, ada juga yang muda yang memiliki emosi, sekali lagi kepada teman-teman media minta maaf, itu karena luapan emosi kami secara spontan karena kami dihina juga dengan spontan, "ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, pria yang memakai peci hitam ini dan seorang pria berkacamata yang mengaku dari Laskar Melayu sempat membentak dan mengusir awak media, termasuk Tribun, yang ingin masuk ke ruangan dimana empat pemuda itu disekap.

"Jangan sampai seribu tangan saya yang melayang nanti, kepada teman-teman wartawan tolong menjauh," ujar pemuda berkacamata itu kepada awak media saat terjadi penyekapan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas