Kaget Lihat Sungai Ciwulan Penuh Limbah Kain
Aliran Sungai Ciwulan, di Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, dipenuhi limbah sampah kain
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Aliran Sungai Ciwulan, di Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, dipenuhi limbah sampah kain. Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, terkaget-kaget melihat banyaknya pencemaran sampah kain yang mengambang di sungai itu. Dia meminta para pengusaha bordir dan konveksi tidak membuang limbah usaha ke sungai.
"Sampah kain itu salah satu sampah berbahaya, karena baru bisa terurai setelah ribuan tahun. Jadi saya minta para pengusaha konveksi termasuk bordir, tidak membuang limbahnya ke Ciwulan," harap Budi, saat menghadiri kegiatan membersihkan dan reboisasi di sepanjang Ciwulan, yang diadakan Forum Relawan Bencana Tasikmalaya (FRBT), Minggu (31/3/2013).
Menanggapi kekagetan Wali Kota, salah seorang warga setempat, Asep, menuturkan, warga sekitar memang kerap dibingungkan membuang sampah harus ke mana. Karena tempat pembuangan sampah sementara tidak ada. "Kami mengharapkan Pemkot membangun tempat-tempat penampungan sampah sementara, sehingga kami tidak kebingungan lagi membuang sampah ini," ujarnya.
Wali Kota juga mengatakan, pihaknya berminat mengembangkan wisata arung jeram di sepanjang Sungai Ciwulan yang memiliki panorama indah serta trip-trip menarik, baik yang panjang maupun pendek. "Saya pernah mencoba arung jeram di sini. Lokasinya bagus dan kita berminat mengembangkannya sebagai tempat wisata," katanya.
Pemkot Tasikmalaya akan menyediakan fasilitas pendukungnya, seperti dermaga serta rest area. Sementara sarananya diserahkan ke swasta atau forum-forum pecinta alam yang berminat mengelolanya.
Sekretaris FRBT, Nanang Kuswara, mengatakan pihaknya siap mengelola wisata arusng jeram, karena kebetulan FRBT sendiri memiliki sejumlah perangkat sarana arung jeram serta istrukturnya. Selanjutnya tinggal memperbanyak peralatan karena untuk wisata membutuhkan lebih banyak perahu.
"Kami pun memandang, potensi arung jeram di Ciwulan ini sangat bagus. Trip-tripnya tak kalah bagusnya dengan lokasi-lokasi arung jeram di daerah lain. Terlebih kami sudah menanam ribuan pohon sebagai proses reboisasi dan diharapkan ke depan, suasananya lebih hijau," imbuh Nanang. (stf)