Jika Beruntung Tamu Bisa Dapat Purel Gratisan
Ada gula ada semut. Menjamurnya rumah kafe dan karaoke di Kota Kediri yang hampir tiap hari ramai dikunjungi tamu, tak ayal memancing hadirnya purel
TRIBUNNEWS.COM – Ada gula ada semut. Menjamurnya rumah kafe dan karaoke di Kota Kediri yang hampir tiap hari ramai dikunjungi tamu, tak ayal memancing hadirnya purel-purel freelance macam Anis dan Nila ikut nimbrung mencari peruntungan.
Ketatnya persaingan di industri hiburan malam, membuat mereka akhirnya menghalalkan segala cara agar bisa eksis dan mereguk uang sebanyak-banyaknya dari tamu.
“Tapi saya nggak yakin kalau purel-purel nekat itu dari Kediri. Mereka pasti malu lah kalau ketemu para tetangga,” ujar Dony, pengelola angkringan di Jl Kilisuci.
Menurut Dony, purel-purel itu bisa jadi dari daerah sekitar Kediri. “Mereka itu para pendatang, bisa dari Tulungagung, Blitar, Trenggalek, atau Nganjuk,” tuturnya.
Kalau pun ada warga Kediri mau jadi escort lady (purel) plus-plus di kotanya sendiri, lanjut Dony, kasusnya tidak banyak. “Tuntutan ekonomi jadi pemicunya. Dan ini tak cuma di Kediri. Di tempat lain bisa jadi juga seperti itu,” tegasnya.
Namun, pendapat Dony ditepis Hari, seorang entertainer kondang asal Surabaya. Tak semua escort lady merelakan tubuhnya ‘dijamah’ pria semata lantaran uang.
“Kalau beruntung kita bisa dapat gratisan kok! Karena setahu saya tipikal purel Kediri memang ada dua, yang komersial demi uang, tapi ada pula yang demi kenikmatan,” paparnya.
Mereka ini, lanjut Hari, malah akan menggiring teman karaokenya itu ke ranjang. “Masak cuma nyanyi? Ra kete ra oye (yang artinya kurang lebih : jika tidak berhubungan intim tidak asyik),” kata Hari, mengutip ucapan para purel saat menantang teman karaokenya untuk melakukan hubungan intim.