Wali Murid Yaspendhar 3 Keluhkan Kenaikan SPP 100 Persen
Sejumlah wali murid SD, SMP, SMA Yayasan Pendidikan Harapan (Yaspendhar) 3 Jalan Karya Wisata Ujung, Desa Namorambe
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Adol Frian Rumaijuk
TRIBUNNEWS.COM, NAMORAMBE - Sejumlah wali murid SD, SMP, SMA Yayasan Pendidikan Harapan (Yaspendhar) 3 Jalan Karya Wisata Ujung, Desa Namorambe, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang mengeluhkan rencana kenaikan tarif SPP yang diberlakukan pihak yayasan. Kenaikan uang sekolah mencapai 100 persen, untuk tahun ajaran 2013/2014.
Arif Darmawan, salah seorang orangtua murid mengatakan kepada Tribun Medan (Tribunnews.com Network), Sabtu (20/4/2013), pihaknya tidak pernah diajak untuk membicarakan pengambilan kebijakan kenaikan uang sekolah/SPP.
"Apa alasan kenaikan kita tidak tahu, tiba-tiba saja ada brosur penerimaan siswa baru dengan angka kenaikan uang sekolah dari Rp 300 ribu menjadi Rp 600 ribu untuk SD," ujar Arif ditemui di Sekolah Yayasan Harapan 3.
Semestinya pihak orangtua turut dilibatkan dalam penentuan kenaikan SPP. Sebab, kenaikan tersebut dinilai tidak wajar tanpa alasan. "Ini namanya sudah premanisme pendidikan," ujarnya.
Para orangtua ini terlihat semakin tidak yakin dengan dunia pendidikan. Mengingat pelaksanaan Ujian Nasional yang sejarahnya tidak pernah terkendala karena logistik, justru terjadi.
"Bagaimana pula di daerah ini nantinya, dari pusat saja sudah bermasalah," ujarnya.
Sementara saat Tribun Medan mencoba konfirmasi kepada pihak sekolah, tidak berhasil mendapat jawaban.
"Kepala sekolah SD sedang di Medan, kalau kepala sekolah SMP, dan SMA lagi sibuk urus masalah UN," ujar seorang satpam yang berjaga di pintu gedung sekolah tersebut.
Melalui sambungan telepon, Tribun Medan menghubungi Kepala Sekolah SD Harapan 3, Anwar mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan atas kebijakan tersebut. Sebab yang membuat kebijakan adalah pihak yayasan.
"Saya belum bisa jawab tentang hal itu. Nanti saya tanyakan dulu kepada pihak yayasan," ujarnya.
Anwar juga mengakui, para orangtua siswa telah menemui dirinya dan menyampaikan niat untuk menyampaikan surat kepada yayasan.
"Sah-sah saja jika mereka mau menyampaikan. Silahkan saja," ujarnya.(afr/tribun-medan.com)