Gara-gara Jokowi, Popularitas Ganjar Terdongkrak
popularitas Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 karena terdongkrak Joko Widodo (
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Lembaga riset berbasis software Artificial Intelligence (AI) Indonesia Indicator menganalisis, popularitas Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 karena terdongkrak Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta).
Temuan analisis yang disampaikan Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang menyebutkan, dari 1.355 pemberitaan sejak 1 Februari-19 Mei 2013 di 337 media online nasional maupun daerah, sebesar 14 persen dipengaruhi Jokowi (sapaan Joko Widodo).
"Di rentang tiga bulan terakhir, promosi Jokowi untuk Ganjar dalam Pilgub Jateng 2013, besar pengaruhnya, ada 193 pemberitaan," kata Rustika.
Menurutnya, upaya-upaya yang dilakukan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) eks Wali Kota Solo itu, patut diancungi jempol karena mereka mampu menggeser tren dalam pembentukan opini publik melalui media massa di saat hard campaign.
"Hasil perjuangan kader PDIP mampu angkat popularitas Ganjar-Heru menduduki posisi terkuat di angka 38 persen, disusul Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo 35 persen, dan Hadi Prabowo-Don Murdono 27 persen," jelasnya.
Sebelumnya, lanjutnya, di 18 bulan terakhir termasuk memasukkan data analisis pemberitaan masing-masing kandidat secara individu sebelum resmi maju di Pilgub Jateng 2013, Bibit-Sudijono lebih populer yakni 43 persen, Ganjar-Heru 35 persen, dan Hadi-Don 22 persen.
"Popularitas Bibit pun lebih diakibatkan dia sebagai petahana. Dan dia sempat terdongkrak dalam beberapa bulan terakhir akibat berita dugaan korupsi dana bansos APBD 2011 Pemprov Jateng," jelasnya.