SMP 1 Magelang Raih Nilai UN Peringkat Pertama Nasional
Hasil Ujian Nasional (UN) 2012/2013 SMP Negeri 1 Kota Magelang, menduduki peringkat pertama nasional dengan nilai rata-rata 9,14.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Reporter Tribun Jogja, M N Huda
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Hasil Ujian Nasional (UN) 2012/2013 SMP Negeri 1 Kota Magelang, menduduki peringkat pertama nasional dengan nilai rata-rata 9,14.
Selain menduduki peringkat pertama UN, salah satu siswa atas nama Setiati Nur Chasanah, menduduki peringkat delapan besar nasional dengan nilai rata-rata 9,14.
Setaiti memperoleh nilai Bahasa Indonesia 9,6, Bahasa Inggris 10, Matematika 9,75 dan IPA 10. Setiati mengungkapkan tidak menyangka akan meraih nilai UN delapan besar secara nasional.
"Saat mengerjakan UN dulu merasa kurang puas, karena ada beberapa soal yang belum diselesaikan dengan baik," kata siswa yang suka membaca ini, Sabtu (1/6/2013).
Setaiti mengatakan, saat menghadapi UN, selain mengikuti pendalaman materi di sekolah, ia juga mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah.
Kepala SMP Negeri 1 Magelang, Kunadi mengatakan, dari 162 siswa perserta UN, sebanyak 71 siswa di antaranya meraih nilai matematika 10, dua anak memperoleh nilai bahasa Inggris 10 dan tiga anak lain mendapat nilai IPA 10.
"Prestasi ini kami raih tidak semudah membalik telapak tangan, tim guru memang solid, selalu kooperatif baik guru mata pelajaran (mapel) UN maupun mapel non-UN," katanya saat ditemui Tribunjogja.com (Tribunnews.com Network) di sela-sela acara perpisahan di kompleks sekolah.
Ia mengatakan, untuk dapat meraih prestasi tersebut tim guru mapel UN punya strategi khusus, antara lain mengutamakan proses dan kualitas pembelajaran.
"Guru-guru kami profesional, bersinergi dengan mengutamakan mutu proses untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi," katanya.
Ia menuturkan beberapa bulan sebelum pelaksanaan UN anak-anak di sekolah eks RSBI ini, diberi fotokopi soal-soal ujian secara gratis kemudian dibahas bersama guru mata pelajaran yang bersangkutan. Bagi siswa yang nilainya kurang, katanya, mereka mengikuti pendalaman materi pada jam ke-0.
"Namun, dalam praktiknya mereka yang nilainya sudah bagus juga ikut pendalaman materi tersebut," katanya.
Ia mengatakan, untuk memacu prestasi siswa dilakukan kompetisi antar siswa dengan tes kompetisi dan juga kompetisi antar kelas yang diselenggarakan setiap dua bulan sekali.