Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Motor BRR Diamuk Ombak Penumpang Bertumbangan Lalu Pingsan

Akibat hantaman ombak setinggi 3 hingga 4 meter disertai hujan dan angin kencang, sebagian besar

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kapal Motor BRR Diamuk Ombak Penumpang Bertumbangan Lalu Pingsan
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR (aan)
Tim SAR mengevakuasi penumpang kapal roro (roll on - roll off) KMP BRR yang pingsan saat tiba di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Senin (10/6). Sebanyak delapan penumpang pingsan dan mabuk laut akibat gelombang tinggi saat kapal tersebut berlabuh dari Balohan, Sabang menuju Pelabuhan Ulee Lheue. SERAMBI/M ANSHAR 

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Kapal Motor Penyeberangan (KMP) BRR diamuk ombak ketika sedang dalam pelayaran dari Sabang ke Ulee Lheue, Banda Aceh, Senin (10/6/2013). Akibat hantaman ombak setinggi 3 hingga 4 meter disertai hujan dan angin kencang, sebagian besar penumpang mabuk laut bahkan delapan santri Pesantren Modern Al-’Athiyah Tahfizh Alquran, Saree, Aceh Besar, bertumbangan dan pingsan.

Menurut informasi yang dihimpun Serambi (Tribunnews.com Network), dari ratusan penumpang KMP BRR yang berangkat dari Sabang sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (10/6/2013), 30 diantaranya adalah santri SMP Dayah terpadu Al-‘Athiyah Tahfizh Alquran, Saree, Aceh Besar. Sebanyak delapan santri mendadak sakit, bahkan seorang diantaranya, Thasya (14) pingsan ketika masih di dalam kapal menjelang merapat ke dermaga Ulee Lheue. Mereka semua harus dievakuasi ke RS Permata Hati, Banda Aceh.

Sesaat setelah KMP BRR merapat ke Pelabuhan Ulee Lheu sekitar pukul 10.00 WIB, Tim SAR, termasuk dari Rescue Boat 208 dipimpin Capten Supriadi bersama petugas pelabuhan langsung menerobos ke KMP BRR mengevakuasi semua penumpang yang sakit dan pingsan. Semuanya dimasukkan ke mobil ambulans yang sudah siaga di dekat dermaga dan dilarikan ke RS Permata Hati yang berjarak sekitar 3 kilometer dari pelabuhan.

Ke-8 korban yang jatuh sakit akibat KMP BRR diamuk ombak terdiri seorang laki-laki yaitu Shakir (14) dan tujuh perempuan yaitu Thasya (14), Putri (15), Anis (14), Nurul Khailah (14), Akroma (14), Riska (14), dan Fathia (14).

Dijumpai di RS Permata Hati, Banda Aceh, Ratna, guru SMP Dayah Al-‘Atiyah yang ikut dalam rombongan ini mengatakan para guru dan 30 santri pesantren itu baru pulang berlibur sekolah di Sabang. Saat memasuki kapal KMP BRR dari Pelabuhan Balohan menuju Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh, 30 santri ini tidak mendapatkan tempat duduk di dalam kapal. Karena itu mereka bersama dewan guru berdiri di lantai atas kapal sehingga terkena angin dan hujan.

"Lagi pula ini pengalaman pertama anak-anak rekreasi ke Sabang. Selain dingin akibat diguyur hujan dan angin, mereka semakin was-was saat melihat ombak besar," kata Ratna.

Ia menjelaskan, awalnya lebih 10 orang santri Al-‘Atiyah kedinginan dan terkena angin saat berada di atas KMP BRR. Namun, yang paling parah hanya delapan orang dan harus dirawat di rumah sakit.

Berita Rekomendasi

Informasi diperoleh Serambi kemarin sore, ke-8 santri Dayah Al-‘Atiyah itu telah diizinkan pulang. Menurut dokter di RS Permata Hati yang menangani mereka, para santri ini mengalami hipotermia ringan, yakni gejala akibat suhu udara dingin saat mereka berada di dalam kapal.

Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheu, T Naziruddin mengatakan selain ada penumpang yang sakit, KMP BRR yang merapat sekitar pukul 10.00 WIB juga terjadi keterlambatan sekitar setengah jam. Semestinya kapal yang berangkat dari Pelabuhan Balohan Sabang pukul 08.00 WIB tiba di Pelabuhan Ulee Lheu pukul 09.30 WIB.

"Laporan kami terima dari nahkoda kapal, keterlambatan ini yang juga membuat delapan penumpang sakit karena ombak yang mencapai 3 sampai 4 meter menerjang kapal sehingga terguncang kuat. Tadi kapal cepat MV Citra Jet-03 yang berangkat pagi dari Pelabuhan Ulee Lheu pukul 09.30 WIB juga baru tiba di Pelabuhan Balohan pukul 11.15 atau terlambat 45 menit, soalnya kapal harus memutar untuk mencari jalur paling tenang," jelas lelaki yang akrab disapa Ampon.

Pantauan Serambi, siang kemarin suaca sudah agak tenang. Bahkan KMP BRR tersebut berangkat setengah jam lebih cepat, yaitu pukul 13.30 WIB dari Pelabuhan Ulee Lheu menuju Balohan. Sedangkan kapal cepat dari Pelabuhan Ulee Lheu ke Pelabuhan Balohan, maupun sebaliknya yang berangkat pukul 14.00 dan pukul 16.00 WIB dibatalkan penyeberangan karena cuaca buruk. (mir/sal/awi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas