Sopir Angkutan Cianjur Ingin Tarif Dinaikkan
Rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak untuk tarif angkutan umum (angkum) di Kabupaten Cianjur.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM CIANJUR, - Rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak untuk tarif angkutan umum (angkum) di Kabupaten Cianjur.
Seperti yang diungkapkan Apep (46) sopir angkum jurusan Cianjur-Cibeber. Menurutnya jika tarif angkum tidak dinaikan, maka sopir akan kelimpungan untuk menutupi uang setoran kepada pemilik kendaraan.
"Dengan harga BBM sekarang saja terkadang hasil narik masih belum mencukupi untuk setoran. Apalagi kalau harga BBM naik," kata Apep kepada Tribun, Minggu (16/6).
Dikatakan Apep, tarif angkum diperkirakan akan naik 50 persen akibat kenaikan BBM dari Rp 4500 menjadi Rp 6500. Menurutnya, untuk jurusan Cibeber-Cianjur dengan tarif awal sebesar Rp 4 ribu akan menjadi Rp 6 ribu.
"Bensin rencananya naik Rp 2000 dari Rp 4500 menjadi Rp 6500 per liter. Maka tarif angkum juga akan dinaikan Rp 2 ribu," ujarnya.
Hal sama diutarakan Dindin (29) sopir angkum jurusan 04B atau Limbangan Sari-Cianjur. Pasalnya pemasukan rata-rata sopir angkum Rp 150 ribu setiap harinya.
Pemasukan itu belum dipotong biaya bensin 15 liter per hari atau menghabiskan biaya Rp 67.500 dan uang setoran kepada pemilik kendaraan sekitar Rp 70 ribu. Total pengeluaran setiap sopir angkum sebesar Rp 137.500 setiap harinya.
"Semisal dalam sehari hanya mendapatkan Rp 150 ribu per hari. Kami hanya mengantongi Rp 12.500 per hari. Itu pun belum termasuk biaya perawatan kendaraan," kata Dindin ketika ditemui Tribun, Minggu (16/6). (cis)