Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sehari 200 Bebek Mati Mendadak

Ribuan hewan unggas jenis bebek di Kampung Kiara Goong, Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, mati mendadak

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sehari 200 Bebek Mati Mendadak
Net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Ribuan hewan unggas jenis bebek di Kampung Kiara Goong, Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, mati mendadak selama sepekan terakhir. Diduga kematian ternak mereka karena adanya virus flu burung.

Pantauan Tribun di sekitar lokasi kejadian, bangkai bebek di peternakan milik Sutimin (33), berserakan di sekitar kandang. Sejumlah pekerja, membersihkan bangkai-bangkai tersebut menggunakan sarung tangan dan masker. "Saya enggak tahu kenapa mati mendadak, gempar gini kejadiannya gimana coba," kata Sutimin di lokasi kejadian, Rabu (26/6/2013).

Ia mengatakan, matinya hewan ternak miliknya terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kejadian juga dialami ratusan bebek milik sejumlah peternak di kampung tersebut. "Ini terjadi sudah seminggu ke belakang. Sehari bisa 200-an lebih bebek mati mendadak. Punya saya saja tinggal sisa seratusan dari awalnya 1.500 bebek, paling parah di antara peternak bebek lainnya," ujar Sutimin.

Dengan kondisi seperti ini, ia mengaku rugi puluhan juta rupiah. Apalagi, modal untuk peternakan bebeknya sendiri, didapat dari pinjaman modal dari bank.

"Rugi, ada sekitar Rp 50 jutaan. Masalahnya modal itu saya dapat pinjam dari bank, gimana coba kalau udah gini," katanya.

Meski matinya hewan mendadak tersebut sudah terjadi selama sepekan terakhir, ia mengaku belum ada pemeriksaan langsung oleh dinas instansi berwenang terkait penyebab kejadian ini.

"Sudah bilang sama orang kecamatan, tapi belum ada tindakan sama sekali. Kami juga takut ini ada penyakit menular yang parah kalau tidak segera dicek," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Hal yang sama dialami oleh Ade Hidayat (47). 900 bebek ternak miliknya, hanya tersisa 50 ekor karena sisanya, juga mati mendadak.

"Punya saya juga sama, pada mati. Paling yang tersisa cuma 50 ekor saja. Matinya ya gitu, awalnya bebek-bebek langsung lemah, setelah itu mati," ujarnya.

Ia mengatakan, sejumlah peternak bebek di kampung tersebut, mengaku khawatir dengan adanya bebek-bebek yang mati tersebut. Terlebih lagi, matinya bebek tersebut karena penyakit yang menular. "Iya mas, takut ada apa-apa. Kami gak berani pegang bebek tanpa sarung tangan," ujarnya. (men)

Tags:
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas