Akibat Ulah Manusia, Tapir Sumatera Kini di Ambang Kepunahan
Seekor Tapir (Tapirus Indicus) ditemukan terjerat oleh tim Riset Hutan Harapan (Rainforest) PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI)
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Qomaruddin
TRIBUNNEWS.COM – Seekor Tapir (Tapirus Indicus) ditemukan terjerat oleh tim Riset Hutan Harapan (Rainforest) PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) pada 24 Juni 2013. Namun hewan yang dilindungi ini tidak dapat diselamatkan karena kondisi tubuhnya sudah terlalu lemah.
Tapir merupakan satwa langka di kawasan Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI). Manajer Public Relations Hutan Harapan, Surya Kusuma mengatakan, selaku pengelola Hutan Harapan dirinya mengecam keras ulah segelintir orang yang terus melakukan perburuan satwa langka di dalam kawasan hutan restorasi ekosistem.
Ia mengatakan, tapir tersebut ditemukan anggota staf Riset Hutan Harapan pada saat sedang melakukan pengecekan camera trap di dalam kawasan hutan yang mendekati wilayah Kabupaten Sarolangun pada 24 Juni 2013. Tapir tersebut ditemukan dalam keadaan kaki kanan depannya terjerat tali sling (kabel baja) dan sedang berjuang melepaskan diri dari jerat. Jerat diyakini dipasang pemburu gelap yang bermaksud menangkap Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae). Model jerat ini didesain secara khusus di mana hewan yang masuk jerat akan sulit melepaskan diri bahkan bisa berakibat kematian.
Surya Kusuma mengatakan, tapir Sumatera kini menuju kondisi terancam punah. Manusia menjadi faktor utama ancaman bagi kehidupan hewan tersebut. Kata dia, antara lain karena kegiatan perburuan liar, perambahan dan illegal logging yang menghabisi hutan hingga perdagangan satwa ilegal.
“Kami sangat menyesalkan peristiwa ini dan mengecam keras aktifitas perburuan satwa di dalam kawasan hutan,” katanya menyikapi terjeratnya seekor tapir betina yang kemudian mati.
Dirinya menghimbau, agar masyarakat tidak saja turut serta menjaga kelangsungan hutan, tapi juga ekosistem yang ada di dalamnya, termasuk banyak satwa langka Sumatra yang kini sudah terancam punah dijaga.