Anak Pengungsi Syiah Sampang Tak Takut Lagi Bertemu Orang Luar
Anak-anak pengungsi Syiah Sampang akhirnya bisa kembali bersekolah
Untuk itu pihaknya akan melakukan evaluasi tiga bulan dan enam bulan untuk mengukur kesiapan psikologis mereka berbaur dengan siswa lainnya. ”Kalau sudah siap, pasti akan kami tempatkan di sekolah umum sesuai dengan nomor induknya,”katanya.
Karena layanan khusus, sekolah ini juga belum memberlakuakn kurikulum 2013, tetapi memakai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Meski demikian sistem pendidikannya sesuai dengan standar seperti sekolah reguler.
Tokoh pengungsi Syiah, Ustadz Iklil Almilal menyambut baik proses pembelajaran anak-anak syiah.
Sebelumnya dia menginginkan anak-anaknya bisa disekolahkan di sekolah negeri yang berada di sekitar kawasan Jemundo agar ada interaksi dengan masyarakat sekitar. ”Tapi dinas pendidikan mempunyai pendapat lain dengan menyelenggarakan pembelajaran di sini. Daripada anak-anak cuma main ya lebih baik belajar seperti ini,”kata saudara pemimpin Syiah Tajul Muluk.
Iklil bisa menerima pendapat Dinas Pendidikan yang mengatakan bahwa psikologi anak-anaknya perlu dibenahi dulu sebelum dibaurkan dengan anak lainnya. Diakuinya pasca konflik yang terjadi, anak-anak Syiah memang mengalami trauma hebat.
”Awal-awal di sini kalau ada orang takut. Tapi sekarang sudah tidak lagi. Memang sangat penting untuk menghilangkan trauma itu. Semoga dengan sekolah ini psikologis mereka kembali normal dan bisa berinteraksi dengan lingkungannya,” harapnya.