Penghuni Rudenim Pekanbaru Bertambah 19 Orang
Sembilan belas imigran gelap ini berasal dari berbagai negara, diantaranya, warga negara Somalia
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sembilan belas imigran gelap yang ditangkap jajaran Polresta Rokanhilir Jumat lalu, saat ini sudah dilimpahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, imigran gelap ini ditangkap saat berada di dalam sebuah bus Pelangi asal Kota Medan, rencananya tujuan bus ini menuju Jakarta.
Sembilan belas imigran gelap ini berasal dari berbagai negara, diantaranya, warga negara Somalia, Srilanka, India, Bangladesh, dan Afghanistan. Saat ini semuanya sudah menjalani pemeriksaan bersama petugas UNHCR dan IOM di Rudenim.
Sebelumnya, sembilan belas imigran ini dari informasi yang dihimpun Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network), sudah beberapa kali melakukan perjalanan dengan menumpang beberapa bus di Sumatera dan tidak pernah tercium oleh aparat kepolisian.
"Mereka ditangkap Jumat siang pas ada kegiatan operasi patuh yang dilakukan Polres Rokanhilir. Sembilan belas imigran gelap ini ditangkap di dalam bus pelangi tujuan Jakarta," ujar Kasi Keamanan dan Ketertiban Rudenim, Beny K kepada Tribun Pekanbaru, Senin (15/7/2013) siang.
Setelah diamankan di Mapolres Rokanhilir selama sehari dan menjalani pemeriksaan, termasuk satu sopir dan dua kernet bus tersebut. Selanjutnya sembilan belas imigran ini kemudian dibawa ke Rudenim Pekanbaru pada Sabtu malam lalu.
"Namun satu orang sopir dan dua kernetnya masih diamankan di Mapolres Rokanhilir untuk pengembangan lebih lanjut," ujar Benny K.
Dari sembilan belas imigran yang diamankan ini, dua diantaranya merupakan wanita selebihnya laki-laki. Kedua ibu rumah tangga ini merupakan warga asal negara Afghanistan.
"Mereka ini sebelumnya sudah diperiksa di Mapolres Rohil dan petugas Imigrasi disana, namun pemeriksaan di Rudenim ini terkait status mereka dari UNHCR dan IOM, apakah status mereka ini pengungsi atau bagaimana," ujar Benny.
Sementara itu, sebagai informasi, di Rudenim Pekanbaru saat ini menampung 236 penghuni yang terbanyak berasal dari Negara Afghanistan dan Myanmar.