Jangan Lewat Cijapati Malam Hari
Jalur alternatif mudik melalui Jalan Cijapati sudah layak untuk dilewati. Namun Penerangan Jalan Umum
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jalur alternatif mudik melalui Jalan Cijapati sudah layak untuk dilewati. Namun Penerangan Jalan Umum (PJU) di Jalan Cijapati masih minim.
Pantauan Tribun di lapangan, Selasa (16/7/2013), menunjukkan, Jalan Cijapati mulai pertigaan Jalan Cicalengka-Majalaya hingga perbatasan dengan Kabupaten Garut kondisinya sudah layak untuk dilewati kendaraan. Tidak ditemukan jalan yang berlubang. Pengguna kendaraan harus berhati-hati karena jalannya yang berliku dan banyak dilalui kendaraan berat.
Jalan Cijapati yang telah mengalami pelebaran jalan ini bisa menjadi alternatif jalan menuju Garut jika terjadi kemacetan di kawasan Nagreg. Ohan (65), warga Kampung Ciheuleut, RT 3/9, Desa Mekarlaksana, Kecamatan Cikancung, mengatakan, biasanya Jalan Cijapati akan mulai ramai seminggu sebelum Idulfitri.
"Kalau jalan dilebarin sih sudah lama. Ada dua tahun. Alhamdulilah masih kerawat. Enggak ada jalan yang berlubang. Nanti sebelum lebaran jalan di sini bakal ramai dilewati para pemudik," kata Ohan, kemarin.
Ia menambahkan, walau Jalan Cijapati tidak ada yang berlubang, PJU masih sangat minim. Jika malam hari, para pengemudi harus berhati-hati dengan jalan yang berkelok. Karena jarak pandang yang terbatas. "Kalau bisa sih penerangan jalannya ditambah lagi. Kasihan yang mau ke sini gelap di jalannya. Terus rawan kecelakaan juga karena banyak belokan di jalannya," ujarnya.
Keluar Jalan Cijapati dari arah Garut, pengguna kendaraan disambut jalan berlubang di Jala Raya Cicalengka-Majalaya.
Dadan Ramdan (27), menuturkan Jalan Cicalengka-Majalaya memang banyak yang berlubang sejak beberapa bulan lalu. Hujan yang terus mengguyur menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan.
"Ada sebagian jalan yang memang sudah diperbaiki. Tapi lebih banyak jalan yang berlubang. Jalan yang dibeton juga banyak yang bolong-bolong. Soalnya banyak truk yang lewat ke sini," ujar Dadan, warga Kampung Ciparenje, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cikancung, kemarin.
Dadan menambahkan, jalan di perlintasan kereta api dekat stasiun Cicalengka pun perlu perhatian yang lebih. Pasalnya, banyak kendaraan yang mengurangi kecepatannya karena jalannya yang berlubang.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Bandung, Agus Nuria membenarkan jika PJU di sepanjang jalur Cijapati masih sangat kurang. Dari 95 PJU yang terpasang, 57 di antaranya sedang dalam perbaikan.
"Buat di Jalan Cijapati, PJU-nya memang kurang. Harusnya ada penambahan lagi. Tapi kita optimalkan dulu yang ada. Ke 57 yang belum menyala akan segera diperbaiki menjelang arus mudik," kata Agus.
Ia menargetkan H-10 semua jalan yang digunakan untuk arus mudik, termasuk Jalan Cicalengka-Majalaya, akan segera selesai.
"Sekarang kan sedang dalam masa perbaikan. Ada juga yang lagi dibeton. Jadi jalan yang berlubang nanti akan segera kita perbaiki juga," ujarnya.
Di Kota Cirebon, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, mengatakan jalur pantai utara (Pantura) siap untuk arus mudik dan arus balik Lebaran Agustus nanti.
"Berdasarkan laporan yang saya terima, Jalan Pantura di Jawa Barat sudah oke," katanya di Bandar Udara Cakrabuana, Penggung, Kota Cirebon, seusai memantau jalur Pantura, Selasa (16/7) siang. Hanya, ucapnya, masih ada lubang-lubang dan pemasangan median jalan di tiga daerah, seperti di Ciasem dan Eretan. Namun, Djoko memastikan jalur Pantura fungsional pada H-15 Lebaran.
"Sekitar pada 23-25 Juli, (jalur Pantura) harus fungsional. (Perbaikan Jalan Pantura) Belum selesai semua tetapi tak mengganggu lalu lintas. Tidak ada kegiatan perbaikan jalan apapun," katanya.(aa/tom/men)