Putaran Kedua Pilgub Maluku Utara Terancam Ditunda
Hingga kini putaran kedua Pemilihan Gubernur Maluku Utara belum ada kejelasan, bahkan terancam ditunda karena
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TERNATE - Hingga kini putaran kedua Pemilihan Gubernur Maluku Utara belum ada kejelasan, bahkan terancam ditunda karena tak ada alokasi anggaran. APBD 2013 provinsi ini hanya mengalokasikan dana Rp 25 miliar untuk pemilu Gubernur, yang bahkan tak mencukupi untuk membiayai putaran pertama.
"Putaran kedua anggarannya belum dialokasikan dalam APBD," tegas Sekretaris Daerah Maluku Utara Madjid Husen, Selasa (16/7/2013).
Dia mengatakan biaya penyelenggaraan putaran pertama Pemilu Gubernur pun sudah membengkak dari alokasi awal, sehingga ada penambahan melalui APBD-Perubahan.
"(Untuk putaran pertama) dialokasikan Rp 25 miliar tapi dalam pelaksanaannya menghabiskan Rp 55 miliar," ungkap Madjid.
Belum lagi, ada kegiatan non-tahapan pemilu Gubernur yang menghabiskan dana Rp 2 miliar dan debat kandidat di stasiun televisi nasional dengan menghabiskan anggaran Rp 1 miliar.
Madjid mengatakan Pemerintah Provinsi Maluku Utara akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait masalah ketiadaan anggaran untuk putaran kedua Pemilu Gubernur Maluku Utara.
"Masalah ini saya akan laporkan ke gubernur dulu kemudian kami konsultasikan ke Mendagri kaitannya dengan aturan-aturan. Jangan sampai kami yang salah nanti," tambah Madjid.
Putaran pertama Pemilu Gubernur Maluku Utara digelar 1 Juli 2013 lalu, mengikutsertakan enam pasangan calon. Dari seluruh pasangan kandidat tak satu pun mendapatkan suara sekurangnya 30 persen. Karenanya, dua pasangan peraih suara terbanyak harus berlaga kembali di putara kedua pemilu itu.
Dua kandidat yang akan berhadapan di putaran kedua adalah Ahmad Hidayat Musa-Hasan Doa (AHM-DOA) dan pasangan Abd Ghani Kasiba-Natsir Thaib. Komisi Pemilihan Umum Maluku UTara berencana menggelar putaran kedua tersebut pada Agustus 2013. Namun kepastian penyelenggaraan tergantung pada penyelesaian masalah anggaran.