Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sabhara Vs Brimob, Kapolda Jateng: Polisi Muda Perlu Dibina

Anggota yang masih berusia muda perlu mendapat pembinaan agar tidak emosional dalam menanggapi sesuatu.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Sabhara Vs Brimob, Kapolda Jateng: Polisi Muda Perlu Dibina
Kompi Brimov saat berbaris 

TRIBUNNEWS.COM SEMARANG, - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Dwi Priyatno di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2013) mengungkapkan, perkelahian antara anggota satuan Sabhara dan Brimob Polda Jateng pada Rabu (24/7/2013) malam, disebabkan oleh miskomunikasi. Anggota yang masih berusia muda perlu mendapat pembinaan agar tidak emosional dalam menanggapi sesuatu.

Rabu malam sekitar pukul 23.00 sekitar 30 anggota satuan Brimob Polda Jateng di Srondol mendatangi markas Sabhara di Jalan Hadi Subeno, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. Mereka kemudian masuk ke markas, memecah kaca meja yang ada di lobi dan memukuli sekitar tujuh orang anggota Sabhara, menggunakan tongkat kayu.

Para anggota Sabhara yang lebih banyak kemudian melerai perkelahian itu, dan anggota Brimob segera meninggalkan lokasi. Perkelahian itu dipicu oleh pesan dalam BlackBerry Messanger dari anggota Sabhara yang menyinggung anggota Brimob. Pesan singkat itu menyebutkan bahwa para anggota Brimob tidak berani. Akibat kejadian tersebut, empat orang anggota Sabhara terluka ringan.

"Ini hanya karena miskomunikasi para polisi bintara yang masih remaja saja. Mereka membutuhkan pembinaan lebih agar tidak menyikapi sesuatu secara emosional. Kami masih berkoordinasi dengan para pimpinan mereka," ujar Dwi.

Dwi mengungkapkan hal itu sebelum memberi pengarahan kepada para anggota Sabhara. Sesaat setelah kejadian, pengarahan yang sama juga diberikan pada anggota Brimob. Pembinaan akan terus dilakukan kepada para anggota kepolisian yang masih berusia sekitar 19-20 tahun itu.

"Peristiwa seperti ini tidak seharusnya terjadi. Hal-hal seperti itu tidak perlu ditanggapi dengan emosional. Ke depan hal seperti ini tidak boleh terjadi," tutur Dwi.

BERITA TERKAIT

Pihaknya juga masih menyelidiki apakah ada yang membawa senjata tajam atau tidak dalam peristiwa tersebut. Sejauh ini belum ada yang mengaku membawa dan menggunakan senjata tajam.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas