Polres Cianjur Terus Buru Pelaku Utama Penyelundupan Imigran
Polres Cianjur kembali mengamankan pelaku penyelundupan manusia dalam kasus tenggelamnya kapal
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Polres Cianjur kembali mengamankan pelaku penyelundupan manusia dalam kasus tenggelamnya kapal imigran gelap yang karam di perairan Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Selasa (23/7/2013) lalu.
Pelaku yang berjumlah satu orang ini diketahui sebagai koordinator penyelundupan imigran gelap asal Srilanka dan Iran yang berjumlah lebih dari 200 orang tersebut. Ia pun kini sudah diamankan pihak Polres Cianjur untuk pengembangan lebih lanjut.
"Sekarang total pelaku yang sudah kami amankan berjumlah lima orang. Satu orang ini merupakan warga Indonesia dan warga Kabupaten Cianjur. Doakan bisa berkembang lagi sampai ke pelaku utamanya," kata Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) di Cipanas, Jumat (2/8/2013).
Selain mencari pelaku utamanya, menurut Dedy pihaknya juga sedang mengidentifikasi pemilik perahu yang hingga kini masih misterius. Menurutnya, pemilik perahu masih satu jaringan pelaku penyelundupan imigran yang kerap beraksi di wilayah selatan khususnya di Cianjur.
"Sedang kami telusuri dan kami cari terus. Karena itu mohon maaf kami belum bisa mengungkapkan identitas para tersangka ini. Karena kami terus berusaha mengejar jaringan penyelundupan ini," kata Dedy.
Disinggung adanya keterlibatan oknum aparat kepolisian, Dedy menampiknya meskipun kabar tersebut santer terdengar. Ia pun akan menindak tegas oknum apara kepolisian tersebut jika terlibat penyelundupan. Menurutnya, dengan kondisi wilayah pantai selatan yang ada di Garut, Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis dan Cianjur memang rentan akan kedatangan imigran.
"Coba aja kalau berani ada aparat yang bermain. Sekarang pun petugas kami masih terus melakukan patroli untuk mencegah adanya imigran yang akan menyeberang dari wilayah pantai selatan," kata Dedy.
Dijelaskan Dedy, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari para tersangka, setiap imigran gelap yang akan menyeberang ke Australia bisa menghabiskan ratusan juta rupiah. Sebelum menyeberang ke daerah tujuan para imigran ini bertemu dengan sejumlah orang untuk memuluskan penyeberangan. Para imigran ini biasanya diminta biaya variatif.
"Per kepala ada hitungannya dari mulai pelaku utama sampai pengantarnya. Uang yang dikeluarkan minimal Rp 1 juta. Ada yang Rp 1,3 juta dan ada yang Rp 1,6 juta tergantung pelaku yang ditemuinya. Kalau tersiar kabar sampai ribuan dolar itu mungkin secara keseluruhan mulai dari negaranya," kata Dedy.