Ini Biang Kerok Kemacetan Sejumlah Ruas Jalan Utama di Garut
Sejumlah ruas jalan utama di Kabupaten Garut, khususnya rute Garutkota-Tarogong-Leles-
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Sejumlah ruas jalan utama di Kabupaten Garut, khususnya rute Garutkota-Tarogong-Leles-Kadungora mengalami kemacetan parah sejak Jumat (9/8/2013) atau H+2 Idulfitri. Hal ini disebabkan sebagian kendaraan dari arah Tasikmalaya dilimpahkan ke jalur alternatif di Garut.
Kepala Bagian Operasi Polres Garut, Kompol Rudie Trihandoyo, mengatakan simpul kemacetan hampir selalu terjadi di Tarogong, tepatnya di pertigaan antara Jalan Cipanas dengan Jalan Oto Iskandardinata serta pertigaan Jalan By Pass Tanjung dengan Jalan Raya Tarogong-Leles.
"Sekarang yang paling parah kemacetan dari arah Tasikmalaya. Sebanyak dua lajur dari arah Simpang Lima ditambah dua lajur dari Bundaran Tarogong mengalami penyempitan di Jalan Cipanas. Dari pertigaan RM Cibiuk itu sampai Kadungora, hanya jadi satu lajur. Dari empat disempitkan jadi satu lajur, tentu saja pasti macet," kata Rudi saat memantau arus lalu lintas di Tarogong, Selasa (13/8/2013).
Pada malam hari, ucapnya, buntut kemacetan ini berada di Bundaran Suci di Karangpawitan dan Sukadana di Garutkota. Akibatnya, lalu lintas di pusat perkotaan Garut pun sangat terganggu. Simpul kemacetan terbesar, ucapnya, sangat terlihat di Simpang Lima, Bundaran Tarogong, dan Pertigaan Cipanas.
Selain akibat penyempitan jalan, ucapnya, kemacetan ini diakibatkan banyaknya limpahan arus kendaraan dari Tasikmalaya. Kendaraan dari arah Gentong, ucapnya, dilimpahkan dan diurai ke rute Cibatu-Wanaraja-Tarogong-Kadungora. Begitupun kendaraan dari Singaparna yang diurai melewati rute Cilawu-Garutkota-Kadungora.
"Kendaraan dialihkan ke Garut dengan alasan katanya Gentong tidak dapat terlalu banyak menampung kendaraan karena perbaikan jalan itu. Masalahnya, kendaraan yang melimpah dari sana-sini harus disempitkan di Tarogong. Sampai Leles atau Kadungora juga kan cuma bisa satu lajur," katanya.
Sejak pagi dari arah Tasikmalaya, ucapnya, kemacetan mulai memuncak pada siang dan malam hari. Kemacetan biasanya baru bisa reda sekitar pukul 03.00. Kemacetan parah di rute Garutkota-Kadungora ini telah terjadi empat hari lima malam.
"Fasilitas jalannya tidak memungkinkan untuk menampung kendaraan sebanyak itu. Apabila diperlebar sampai bisa dilalui dua lajur dari satu arah, mungkin akan bisa teratasi, seperti rencana pelebaran di Leles," ucapnya.
Kendaraan yang melewati kawasan perkotaan Garut ini, ucapnya, kebanyakan berasal dari Priangan Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, terutama Pangandaran, Cilacap, Brebes, dan Banyumas.
Saat puncak kepadatan lalu lintas terjadi, ujarnya, dari arah Bandung arus kendaraan yang menuju Garut dan Tasikmalaya dialihkan ke Leuwigoong dan Jalan By Pass Tanjung. Selanjutnya, kendaraan akan melaju melewati Banyuresmi dan Garutkota. Karenanya, kemacetan kerap terjadi di pertigaan Jalan By Pass Tanjung.