226 Napi di Jateng Hirup Udara Bebas Saat Hari Kemerdekaan
Sementara 226 napi diantaranya akan bebas pada hari kemerdekaan tersebut
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebanyak 5.771 narapidana di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan di Jawa Tengah akan menerima remisi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sementara 226 napi diantaranya akan bebas pada hari kemerdekaan tersebut.
Jumlah total narapidanadi seluruh Jawa Tengah adalah 11.377 dengan rincian 8.495 orang merupakan napi dan 2.802 lainnya adalah tahanan. Sedang di Lapas Kedungpane Semarang, sebanyak 524 napi akan menerima remisi dan 22 diantaranya akan langsung bebas.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Jawa Tengah Pramono mengatakan 5.545 napi masih akan melanjutkan masa hukuman karena hanya menerima remisi RU 1.
Para napi itu merupakan penghuni 44 Lapas dan rumah tahanan yang ada di Jawa Tengah. Hal itu disampaikan saat upacara penyerahan remisi Kemerdekaan RI di Lapas Kedungpane Semarang Rabu (14/8/2013).
Acara itu dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, yang kemudian meninjau bengkel kerja para warga binaan. Seperti pembuatan sepatu, sepatu lukis, kaos, tas dan aneka kerajinan tangan lain.
Kepala LP Kedungpane Ibnu Chuldun mengatakan di lapas tersebut dilakukan pembinaan sesuai minat dan bakat agar saat bebas nanti, para napi bisa bekerja atau berwirausaha.
"Mereka harus diberikan kesempatan dan peluang agar saat keluar nanti tidak lagi terjerumus pada hal yang melanggar hukum," katanya.
Salah satu produk andalan di bengkel lapas tersebut yakni sepatu kulit. Alat-alat yang ada disediakan oleh seorang pengusaha sepatu. Pemasaran sudah meliputi kantor-kantor pemerintahan di Jakarta ataupun di sekitar Jawa Tengah. Bahkan permintaan produk tersebut semakin melimpah.
"Pak Menteri dan Pak Dirjen juga pakai sepatu ini, seluruh petugas lapas juga pakai sepatu ini. Seperti karyawan, mereka juga mendapat upah yang bisa diberikan pada keluarga," katanya.
Berbagai kegiatan itu untuk melatih para warga binaan. Selain membuat sepatu, terdapat napi yang juga membuat karya lain seperti tas, keset dan berbagai kerajinan tangan lainnya.
"Yang mau pinter potong rambut juga ada pelatihannya, yang nantinya mau jualan bakso juga bisa, jadi memang disesuaikan dengan minat bakat mereka agar menjadi orang yang lebih baik dan bermanfaat,"jelasnya.(Puji Utami)