Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berebut Koin Berkah Grebeg Syawal

NYI Mas (59) begitu sumringah memamerkan empat keping uang logam di telapak tangannya seusai mengikuti Grebeg Syawal

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Berebut Koin Berkah Grebeg Syawal
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM -- NYI Mas (59) begitu sumringah memamerkan empat keping uang logam di telapak tangannya seusai mengikuti Grebeg Syawal di kompleks Makam Sunan Gunungjati, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Kamis (15/8/2013) siang. Dua keping uang logam nominal Rp 500, dua lainnya nominal Rp 100.

"Saya dapat empat," ujar perempuan asal Banten itu sambil tersenyum. Jumlah itu tiga keping lebih sedikit daripada yang ia peroleh dari Grebek Syawal tahun lalu. "Ini berkah," katanya.

Demi mendapatkan empat keping uang logam tersebut, Nyi Mas dan keluarga besarnya hadir di Cirebon sejak dua hari lalu. Perempuan itu membawa serta 15 anak dan cucuya.

Nyi Mas mengaku, ia dan keluarganya menginap di rumah seorang juru kunci Makam Sunan Gunungjati. Namun, baru sekitar pukul 07.00 kemarin, Nyi Mas masuk kompleks makam.

Pada acara Grebel Syawal yang diadakan Keraton Kanoman ini, sejumlah peziarah memang kerap berebut koin yang dilemparkan keluarga keraton di Pendopo Pesangrahan untuk mendapatkan berkah. Perempuan yang mempunyai 10 anak ini mengaku bersusah payah meraih empat keping uang logam ini. Tangannya harus "mengalahkan" banyak tangan lainnya yang juga berusaha mendapatkan kepingan uang yang sama.

Sesekali, dia mengaku harus nekat mendekati Sultan Kanoman, Muhammad Emirudin, untuk mendapatkan kepingan uang logam dari tangan Emirudin.

Tentu saja, pengawal-pengawal Sultan tak mengizinkan Nyi Mas melakukan hal itu. Namun, perempuan itu tidak mudah menyerah. Hasilnya, ia mendapatkan dua keping uang logam sedangkan dua keping lainnya ia terima sebagai pemberian juru kunci makam.

Berita Rekomendasi

"Saya datang ke sini tiap Grebeg Syawal sejak 1967," katanya. Di kompleks makam, ia bersilaturahmi dan mendoakan para leluhur terutama Sunan Gunungjati. Ia juga mengharapkan bisa membawa pulang berkah dari ziarah ke Makam Sunan Gunungjati.

Selain Nyi Mas, peziarah lain, yakni Martini (50), warga Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon,  juga melakukan hal serupa.
"Saya ke sini supaya mendapat berkah dan mau silaturahmi dengan keluarga Keraton (Kanoman)," ujarnya.

Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, mengatakan, tahun ini, masyarakat lebih antusias mengikuti Grebeg Syawal. Karena itu pula, lanjutnya, jumlah petugas keamanan di sekitar kompleks Makam Sunan Gunungjati lebih banyak dibandingkan pada 2012.

Ia mengharapkan tradisi ini bukan hanya sekadar simbol tapi juga benar-benar ajang silaturahmi antara masyarakat umum dan keluarga keraton. "Semoga tradisi ini tetap lestari demi mempererat ikatan antara masyarakat dan keraton," katanya. (tom)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas