Buntut Tewasnya Warga Sulsel, Mapolres Bangka Barat 'Diserbu'
Sekitar seratus warga Desa Tuik, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Senin (19/8/2013) mendatangi Mapolres
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Bangka Pos, Riyadi
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Sekitar seratus warga Desa Tuik, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Senin (19/8/2013) mendatangi Mapolres Bangka Barat, terkait dengan peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya Agus Saiman (40) asal Sulawesi Selatan, Jumat (17/8/2013) malam di Desa Tuik.
Kades Tuik, Didi Damhudi mengatakan, kedatangan masyarakat Tuik ini bukan untuk demo, tapi warga akan memberikan keterangan sehubungan dengan peristiwa tersebut.
"Kita dan masyarakat kooperatif, ingin memberikan keterangan sehubungan dengan masalah itu," kata Didi kepada Bangka Pos (Tribunnews.com Network), Senin (19/8/2013).
Kedatangan warga diterima Kapolres AKBP Djoko Purnomo dan Wabup Bangka Barat H Sukirman, di Mapolres Bangka Barat.
Kapolres Bangka Barat AKBP Djoko Purnomo mengatakan, mengenai kejadian itu untuk proses penegakan hukumnya, tentu bukan keinginan polisi, tapi berdasarkan hukum.
"Ini tentunya bukan keinginan kepolisian, tapi berdasarkan hukum, apa yang sudah terjadi ada penegakan hukumnya. Bagi yang merasa melakukan, nanti bisa memberikan keterangan, lebih cepat lebih bagus, agar cepat selesai dalam pemeriksaannya, kalau bisa jangan sampai menginap disini. Karena ini penegakan hukum, ya suka tidak suka, harus diproses. Saya yakin masyarakat Tuik adalah masyarakat yang bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dilakukan," kata Djoko saat menerima masyarakat dari Desa Tuik di Mapolres Bangka Barat, Senin (19/8/2013).
Pantauan Bangka Pos, masyarakat Tuik begitu memasuki pintu gerbang masuk Polres, satu per satu diperiksa oleh petugas, kemudian mereka dikonsentrasikan di halaman Mapolres Bangka Barat.