Laporan Wartawan Surya Sudarmawan

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Api cemburu, ternyata benar-benar bisa memicu kebakaran besar.

Setidaknya, hal itulah yang diperbuat Marni (34) warga RT 03 RW 01, Dusun Buthung, Desa Bajang, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Karena cemburu terhadap ulah istrinya, Wiwik Wahyuni (34), yang bekerja di Surabaya, Marni nekat membakar rumahnya sendiri.

Aksi pembakaran rumah itu, terjadi Selasa (3/9/2013) sekitar pukul 03.00 WIB. Tapi, kasus semakin membesar manakala Marni meneror warga yang membersihkan puing kebakaran rumah itu.

Kepada warga, Marni mengatakan rumahnya dipasang dua bom sekaligus.

Atas ulah Marni itu, tidak hanya petugas Polres Ponorogo yang datang ke lokasi, tetapi tim gegana Brimob Polda Jatim Kompi C Madiun juga datang ke lokasi, untuk membuktikan ancaman tersebut.

Saat rumah itu terbakar, api cepat membakar rumah bagian depan milik pasangan suami istri tersebut. Puluhan warga yang mendengar ledakan, menduga itu berasal dari tabung gas elpiji atau arus pendek aliran listrik.

Tetangga depan rumah terbakar, Jemono (60), mengaku kaget saat sekitar pukul 03.00 WIB mendegar suara ledakan dari depan rumahnya. Ketika ia keluar rumah, api sudah berkobar membakar atap rumah.

"Saya saat itu terbangun karena ada ledakan diluar rumah. Suara ledakan tersebut datang dari depan rumah. Saat itu langsung keluar dan ternyata rumah milik Wiwik Wahyuni sudah ludes terbakar," terangnya kepada Surya, Kamis (5/9/2013).

Wiwik Wahyuni sendiri, langsung memutuskan pulang ke Ponorogo setelah diberitahu saudaranya bahwa rumahnya hangus  terbakar.

"Saat saya datang, suami dan anak saya sudah tidak di rumah. Padahal, kata orang-orang, malam sebelum terbakar, suami dan anak saya masih berada di rumah. Kemungkinan rumah saya ini dibakar suami saya, yang sudah hampir dua tahun tidak ada komunikasi karena selalu menuduh saya bermain serong. Saya tidak suka kalau selalu dituduh seperti itu," pungkasnya.