Kios yang Menjual Tahu Digeruduk Massa
Satu kios menjual tahu dan massa pun yang berjumlah sekitar puluhan mendatangi untuk menutup paksa kios tersebut.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM CIMAHI, - Di hari terakhir mogok massal penjualan tahu dan tempe yang berlangsung 3 hari, sempat terjadi keributan di Pasar Antri, Rabu (11/9/2013) sekitar pukul 05.00. Pasalnya di pasar itu ada satu kios menjual tahu dan massa pun yang berjumlah sekitar puluhan mendatangi untuk menutup paksa kios tersebut.
Dari pantauan Tribun di lokasi saat siang hari, kios yang berada di Blok A No 6 berhadapan dengan Terminal Pasar Antri sudah tertutup rapat tanpa ada sedikitpun pintu rolling door-nya yang rusak. Namun berdasarkan informasi pedagang lainnya yang berjualan di kawasan itu, keributan sempat terdengar dari teriakan massa untuk meminta kios itu tutup. Meski sempat ribut oleh teriakan untungnya tidak terjadi aksi anarkis, baik pemukulan kepada pemilik dan kepada karyawan maupun perusakan pada kios tahu itu.
"Soalnya pemilik kios dan karyawannya langsung kabur begitu mendengar banyak orang datang. Jadi yang tinggal dan menghadapi massa yang datang hanya para keamanan pasar dan keamanan pasar juga yang menutup kios itu. Terus orang-orang itu mencari siap pemilik kios," tutur salah seorang pedagang lain di sekitar kios itu.
Sementara pedagang lainnya mengatakan bahwa kios tahu itu memang buka sekitar pukul 02.30 dan ketika dirinya datang sekitar pukul 04.00 kios tahu itu sudah berhasil menjual puluhan tong tahu. Bahkan sejak hari kedua mogok massal pun, kios itu sudah menjual tahu tapi disembunyikan, karena selain menjual tahu juga menjual kerupuk kulit (dorokdok).
"Banyak yang beli lah. Soalnya nggak ada lagi yang jualan. Tapi tadi mereka (pemilik dan karyawan kios) langsung saja pada kabur," ujarnya. (*)