Harga Bensin di Miangas Tembus Rp 30.000 per Liter
Warga di tiga pulau yang berada di perbatasan Indonesia dan Filipina mengeluhkan mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM)
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MIANGAS - Warga di tiga pulau yang berada di perbatasan Indonesia dan Filipina mengeluhkan mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) terutama jenis bensin yang bisa mencapai Rp 30.000 per liter.
"Kami di sini susah sekali Pak, untuk membeli bensin kami harus keluarkan uang Rp 30 ribu seliter," ujar Kepala Desa Miangas, Suwardi Pade seperti dilansir Tribunnews dari Kompas.com, Senin (16/9/2013).
Padahal menurut Pade, warganya yang mengantungkan hidup dari mencari ikan di laut sangat membutuhkan bensin untuk mengerakkan mesin perahu yang mereka gunakan.
Minimnya transportasi angkutan laut dari ibukota Kabupaten Talaud dan ibu kota provinsi Sulawesi Utara serta jarak pulau-pulau tersebut yang terbilang jauh membuat distribusi BBM menjadi salah satu kendala.
Pulau Mianggas merupakan salah satu pulau terluar yang berbatasan dengan Filipina. Miangas bersama Pulau Marampit masuk dalam wilayah Kabupaten Kepuluan Talaud, sementara pulau Marore berada dalam wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Olsen Taarama, warga Marore juga menyayangkan hanya ada satu kapal yang menyingahi pulau mereka, sehingga membuat distribusi berbagai kebutuhan pokok juga mengalami hambatan.
Suwardi Pade berharap pemerintah bisa menyediakan kapal khusus yang secara rutin mengangkut pasokan BBM ke wilayah mereka. "Kalau bisa kami diberikan dispensasi untuk bisa mengangkut BBM dengan kapal fery yang datang ke sini," ujar Pade.
Menanggapi hal itu, Bupati Kabupaten Talaud Constantine Ganggali mengatakan, pada prinsipnya pemerintah telah membangun infrastruktur penunjang transportasi laut, walau harus diakuinya dalam pelaksanaannya masih banyak hal yang harus dibenahi.(Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol/Kompas.com)