Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waka DPRD : Pemimpin Harus Siap Menerima Kritik

Setiap pemimpin mestinya siap menerima kritik termasuk saat warga menuntut janji politik yang diucapkan saat kampanye.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Waka DPRD : Pemimpin Harus Siap Menerima Kritik
DPRD LOGO 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRUBUNNEWS.COM NUNUKAN,- Wakil Ketua DPRD Nunukan Ruman Tumbo mengatakan, aksi Gerakan Melawan Lupa meskinya tak ditanggapi berlebihan. Setiap pemimpin mestinya siap menerima kritik termasuk saat warga menuntut janji politik yang diucapkan saat kampanye.

“Kalau saya sebagai pemimpin dikritik itu wajar. Kalau diberikan masukan itu wajar.  Seorang pemimpin harus siap menerima kritik. Karena pemimpin itu tidak ada yang seperti Malaikat. Saya, kalau saya pemimpin mau dikritik silakan tapi kritiknya positif. Kecuali kritiknya dipolitisir itu jangan.  Hal-hal yang tidak benar, kita dituduh macam-macam kan?” ujar politisi Partai Demokrat ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aliansi Rakyat Nunukan Bersatu (Arnab), Jumat (13/9/2013) lalu mengajak Bupati Nunukan Basri dan warga untuk melawan lupa dengan memasang spanduk “Mari Melawan Lupa, Segera Realisasikan Janji Kampanye Gerbang Emas” yang dilengkapi dengan 15 poin janji politik yang pernah dituangkan dalam kontrak politik.

Namun baru berumur beberapa jam, spanduk yang terpasang di sejumlah titik di Pulau Nunukan diturunkan paksa Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Nunukan.

“Kenapa diturunkan? Itu hanya mengingatkan kepada Beliau (Bupati), apa yang  dijanjikan Beliau selama ini? Mungkin tujuannya seperti itu. Jadi kalau Satpol PP, biarkan mereka, itu kan hak asasi,” kata Ruman.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, Gerakan Melawan Lupa sangat wajar dilakukan masyarakat yang kecewa karena hingga kini masih ada sejumlah janji politik yang belum terlaksana. Hal itu harus direspon positif, karena tujuannya untuk mengingatkan kembali Bupati dan Wakil Bupati Nunukan Hajjah Asmah Gani akan komitmen yang pernah disampaikan kepada masyarakat.

“Mana tahu beliau lupa, itu kan sudah tepat diingatkan kembali. Kalau saya melihat itu  bagus untuk mengingatkan. Itu hanya mengingatkan, mana tahu karena beliau sibuk dia lupa kan?” ujarnya.

Cara mengkritik pemimpin melalui spanduk dan pembagian pamflet sebenarnya lebih bagus daripada dilakukan dengan cara demonstrasi yang mengerahkan banyak massa.

“Saya pikir masih manusiawilah mengingatkan. Tinggal nanti jawaban dari Beliau, ini sudah saya lakukan,” ujarnya.

Janji politik memang tak disertai sanksi. Dan tidak semua janji tersebut bisa terlaksana dengan baik.   Tetapi yang terpenting ada usaha yang dilakukan untuk memenuhi janji tersebut.

“Yang penting sudah berusaha. Kalau ada kendala, itu lain lagi,” ujarnya.

Sebagai pihak yang pernah membuat kontrak politik, tentu harus pula bertanggungjawab untuk melaksanakan kontrak politik dimaksud.

Halaman
12
Tags:
Sumber: Tribun Kalteng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas