Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Tempe Naik Rp 7.000 di Pasar Sungguminasa

Kenaikan harga kedelai sejak sebulan lalu membuat para pembuat tempe dan tahu juga harus menaikkan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Tempe Naik Rp 7.000 di Pasar Sungguminasa
/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribun Timur Uming

TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA -- Kenaikan harga kedelai sejak sebulan lalu membuat para pembuat tempe dan tahu juga harus menaikkan harga karena melambungnya harga kedelai.

Seperti yang terjadi di Pasar Minasa Maupa Sungguminasa. Dari keterangan seorang penjual tempe dan tahu, Dg Gassing kepada tribun-timur.com, Minggu (22/9/2013), dari harga Rp 20 ribu per satu papan tempe (15 cm) yang biasa dijual, menjadi Rp 27 ribu per papan.

"Karena harga kedelai juga naik, biasanya Rp 7.100/kilo sekarang naik jadi Rp 10 ribu/ kilo," ujarnya yang mengaku membeli kedelai dari Pasar Terong Makassar.

Dengan harga seperti itu, Dg Gassing yang memproduksi tempe sendiri sekarang memasang harga Rp 5.000/ balok dari harga biasa Rp 5.000/ dua balok.

"Itupun pembeli masih saja menawar Rp 10 ribu tiga balok. Terkadang kami kasih saja, sesuai keadaan. Yang penting habis, kembali modal meski kami rugi," lanjutnya.

Selain itu, Dg Gassing berpendapat bahwa akan turunnya harga kedelai hanya merupakan iming-iming dari pemerintah." Itu hanya wacana, buktinya dalam setahun sudah tiga kali harga kedelai naik. Pertama Rp 4.200/kilo, naik jadi Rp 6.300/kilo dan sekarang naik lagi. Tapi biasanya penjual kedelai kalau hujan juga dia naikkan," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, harga tahu juga terpaksa ikut naik. Sebelum kenaikan, Dg Gassing membeli tahu Rp 50 ribu/ember, sekarang dia harus mengeluarkan bajet Rp 70 ribu/ember.

Satu ember berisi 242 tahu. Dijual Rp 1.000/3 tahu. Namun terkadang ada juga yang membeli Rp 10 ribu/30 tahu.

Menurut Dg Gassing meskipun harga kedelai tidak turun, namun dia berharap agar pembeli mau mengerti dengan naiknya harga tempe tersebut. Dari pengamatannya sebagai penjual, hanya 30 persen saja warga yang masih belum mengerti dengan kenaikkan harga kedelai. Namun tidak menerima dengan ikut naiknya harga tempe dan tahun. (Won)

Tags:
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas