Cinta GKR Hayu dan KPH Notonegoro Diwarnai Putus Nyambung
Calon mempelai Keraton Kasultanan Yogyakarta, GKR Hayu dan KPH Notonegoro ternyata sempat putus nyambung selama menjalani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Calon mempelai Keraton Kasultanan Yogyakarta, GKR Hayu dan KPH Notonegoro ternyata sempat putus nyambung selama menjalani hubungan jarak jauh selama 10 tahun terakhir. Hal itu disampaikan sang ibunda, GKR Hemas saat berjumpa dengan wartawan di Keraton Kilen, Jumat (18/10/2013).
"Iya sempat putus nyambung. Mungkin karena keduanya jauh. Waktu itu Hayu sekolah di Inggris, Angger (KPH Notonegoro) tugas di Thailand," tutur permaisuri Keraton Kasultanan Yogyakarta tersebut.
Meski demikian, tekad pria asal Kudus itu ternyata begitu besar untuk menikahi putri keempat Sri Sultan HB X itu. Notonegoro bahkan pernah menyampaikan ke Hemas bahwa ia hanya mau menikahi Hayu, dan tidak berniat mencari sosok wanita lainnya lagi.
"Kalau saya tidak dapat Abra, saya tidak jadi menikah," ucap Hemas menirukan pernyataan Notonegoro beberapa waktu silam.
Hemas terkesan dengan keseriusan calon menantunya itu. Terlebih, pria bernama asli Angger Pribadi Wibowo itu ialah sosok pria yang taat beribadah. Bahkan sempat tinggal di pondok pesantren di Kudus selama 1,5 tahun.
"Entah apa alasannya, mungkin salah satu upayanya mendapatkan Abra," tutur Ratu Hemas seraya tersenyum.
Di mata Hemas, Notonegoro memang calon menantu yang spesial. Hemas bahkan sudah menganggap pria berzodiak Capricorn itu seperti anaknya sendiri. Kebetulan, ibu Notonegoro ternyata teman sekolah Hemas saat di SMA di Jakarta. Karenanya, kedekatan antara Noto dengan keluarga Keraton semakin terjalin dengan baik.
"Sering curhat, saya malah seperti ibunya sendiri," ucapnya.