Pembobol Kartu Kredit Berhubungan Dengan Jaringan Lain
Pembobol kartu kredit bank luar negeri sering berhubungan dengan jaringan pembobol kartu lainnya.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM , SURABAYA - Pembobol kartu kredit bank luar negeri, yang diamankan Unit Jatanum Polrestabes Surabaya, ternyata sering berhubungan dengan jaringan pembobol kartu lainnya.
Diketahui, ternyata pembobol kartu kredit tersebut sering berhubungan dengan jaringan yang ditangkap oleh Polda Metro Jaya, Mei lalu.
Pembobolan kartu kredit yang ditangkap Jatanum Polrestabes, dilakukan oleh tiga orang yang masih ada ikatan keluarga, Moch. Rofi’i (36) warga Plemahan Surabaya, keponakan Rofi’i, Arik Noviatan (23) warga Wonorejo Surabaya, dan kakak Rofi’i, Ahmad Ari Muhtaman (31) warga Jambe Sidoarjo.
Kanit Jatanum Polrestabes Iptu M. Solikhin Fery mengatakan, berdasarkan pemeriksaan otak jaringan ini, Rofi'i, pernah berhubungan dengan salah satu jaringan pembobol kartu kredit yang ditangkap Polda Metro, Feri, warga Sidoarjo.
"Keduanya sering berkomunikasi, dan bertemu. Kami masih dalami apakah ada keterlibatan tersangka, dengan jaringan yang ditangkap Polda Metro Jaya," kata Fery, Rabu (13/11/2013).
Menurut Fery, tersangka tidak terbuka terkait jaringannya. Dia hanya mengaku kartu kredit kloningannya hanya dimanfaatkan sendiri bersama dua keluarganya.
Sebelumnya Polda Metro Jaya, menangkap pembobol data kartu kredit di Body Shop, Jakarta. Namun laman internet protokol (IP address) pembobol berada di luar negeri.
Setelah dilacak IP addressnya ternyata ada di Jerman, Prancis, Cina, dan Amerika.
Para pembobol data kartu kredit dan debit ini sudah beroperasi sejak tahun 2009.
Subdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap empat tersangka terkait pembobolan kartu kredit di Body Shop.
Mereka menangkap empat tersangka yang ditangkap yakni seorang perempuan SA alias A (36) ditangkap di Medan bersama suaminya TK alias Acuan (37), seorang lelaki berinisial KN (28) ditangkap di Sidoarjo, dan seorang laki-laki berinisial FA (36) di Sidoarjo, yang dikenal oleh Rofii.
Kesamaan lainnya, jaringan ini mereka membeli data yang sudah diretas oleh pelaku internasional melalui toko-toko yang menggunakan mesin EDC (electronic data capture).