600 Kondom di Madiun Ludes Dalam 30 Menit oleh Waria
Sekitar 600 kondom dan brosur mengenai bahaya HIV/AIDS di Madiun, ludes hanya dalam hitungan 30 menit.
Laporan Wartawan Surya Sudarmawan
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Sekitar 600 kondom dan brosur mengenai bahaya HIV/AIDS di Madiun, ludes hanya dalam hitungan 30 menit.
Hal ini, setelah kondom dan brosur itu dibagikan para anggota Ikatan Waria Madiun (Iwama) dan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Madiun di alun-alun Madiun, Sabtu (30/11/2013) malam.
Acara pembagian kondom dan brosur gratis itu, dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Aids Sedunia yang jatuh pada 1 Desember.
Bahkan tidak ada kondom dan brosur yang tersisa saat dibagikan ke pengguna jalan dan sejumlah warga yang tengah menikmati suasana malam itu.
Ketua Iwama Madiun Erlina mengatakan, belasan anggota Iwama dan ODHA ini berinisiatif membagi-bagikan kondom secara gratis itu sebagai bentuk kepedulian mereka akan bahaya HIV/Aids.
Menurutnya, pembagian kondom dan brosur itu, untuk menekan penyebaran virus HIV/AIDS. Yakni salah satunya selalu menggunakan kondom (pengaman).
"Pembagian kondom ini jangan dijustifikasi sebagai ajakan melegalkan seks bebas. Akan tetapi, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap jumlah penderita HIV/AIDS diminimalisir. Karena dari tahun ke tahun terus mengalami lonjakan dan ledakan," terang koordinator aksi ini kepada Surya, Sabtu (30/11/2013).
Selain itu, Lina yang aktif dalam program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Madiun ini mengungkapkan dalam aksi solidaritas itu, tidak hanya kondom yang dibagikan secara gratis.
Tapi, mereka juga membagikan selebaran (brosur) terkait ajakan untuk menghindari seks bebas. Juga tentang pengetahuan mengenai penularan HIV/AIDS sekaligus pencegahannya.
"Kami memberikan pendidikan kepada masyarakat umum mengenai HIV/AIDS itu, bukan menakuti orang-orangnya, akan tetapi harus mencegah sejak dini penyebaran virusnya itu. Karena semua harus diminimalisir penyebarannya," ungkapnya.
Aksi pembagian ratusan kondom gratis itu, sekaligus bertujuan memberikan pendidikan kepada masyarakat agar warga makin peduli atas pentingnya kesehatan. Khususnya kesehatan yang berhubungan dengan seks.
Dalam membagikan kondom, mereka juga tidak asal membagikannya. Kondom-kondom itu hanya dibagikan kepada warga yang berusia dewasa dan dianggap sudah matang cara berpikirnya.
"Kalau yang minta masih usia anak-anak dan remaja belum kami berikan. Meski gratis kami melihat usia mereka. Tadi remaja yang minta kondom gratis hanya kami berikan brosurnya saja," ucapnya.
Sedangkan dalam pembagian kondom itu, bukan mendapatkan kendala. Karena yang membagikan itu waria dan ODHA sebagian warga enggan menerima kondom yang dibagikan secara gratis di depan khalayak umum itu.
"Dalam prakteknya memang ada sejumlah warga yang terlihat risih dan takut menerima kondom gratis kami. Kemungkinan mereka kurang mengerti tentang pemahaman pentingnya kondom sebagai upaya menekan angka penyebaran penyakit menular," paparnya.